News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Viral Media Sosial

Viral Video Diduga Istri Seret Suami di Pinggir Jalan, Psikolog: KDRT Harusnya Bisa Dihindari

Penulis: Widyadewi Metta Adya Irani
Editor: Ayu Miftakhul Husna
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Viral video seorang istri tega menyeret suaminya karena kesal sang suami tidak menghasilkan uang dari mengemis di jalan. (Facebook Florence Wong)

Ia menuliskan, sang istri tega menganiaya suaminya karena tak menghasilkan uang dari mengemis.

Narasi pada unggahan di akun Facebook, Florence:

Ini temasuk KDRT atau bukan??

Istri menganiaya suaminya karena suaminya jadi pemgemis tapi nggak ada hasil...

Lokasi Jl. Angkatan 45, Palembang

FYI : yg videoin nolongin suami makanya videonya pendek banget..

Saat dikonfirmasi oleh Tribunnews.com, Florence mengatakan dirinya mendapatkan video tersebut dari Whatsapp.

"Videonya sudah berantai, saya dapatnya dari Whatsapp," ungkapnya, Selasa (24/12/2019).

Florence mengaku mengunggah ulang video tersebut supaya kejadian serupa tidak terulang.

"Saya membagikan video ini karena nggak mau aja seorang difabel disakitin sama orang yang lebih sempurna secara fisik, apalagi difabel tersebut tidak melakukan kesalahan ataupun kejahatan," tuturnya.

Menurut Adib, jika benar keduanya pasangan suami istri, maka tindakan tersebut termasuk KDRT.

"Termasuk KDRT seperti itu," kata Adib. 

Psikolog Keluarga dari praktekpsikolog.com itu menjelaskan, KDRT merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh suami atau istri menggunakan kata-kata verbal, seperti mengejek, menghina, atau membentak, maupun dengan menggunakan kekerasan fisik.

Menurut Adib, KDRT bisa terjadi karena kebiasaan individu yang berkelakuan kasar.

"Kebiasaan sih kalau itu," kata Adib.

"Sudah terbiasa membentak suaminya jadi dia membentak suaminya begitu," lanjutnya.

Adib pun membenarkan bahwa KDRT bisa dipengaruhi oleh watak seseorang.

"Bisa (karena watak), jadi karena sesuatu yang sudah terbiasa akhirnya dia menjadi kasar," terangpsikolog dari Bintaro, Jakarta itu.

(Tribunnews.com/Widyadewi Metta)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini