TRIBUNNEWS.COM - Jumlah korban yang ditemukan oleh Tim SAR gabungan saat kecelakan bus Sriwijaya telah sesuaiĀ jumlah laporan korban hilang.
Hal itu dikatakan Benteng Telaumbanua selaku Kepala Seksi Operasi Kantor SAR Palembang yang turut mengevakuasi korban kecelakaan bus tujuan Bengkulu-Palembang tersebut.
Tim SAR gabungan yang mengevakuasi korban kecelakaan bus bernopol BD 7031 AU hingga Rabu (25/12/2019) sore telah menemukan total sebanyak 35 korban.
Pencarian di hari kedua pada Rabu (25/12/2019), tim SAR menemukan tujuh korban yang sudah meninggal.
Sementara di hari sebelumnya, ditemukan sebanyak 28 korban meninggal.
"Sebanyak 28 korban tewas ditemukan pada Selasa (24/12/2019) dan tujuh korban tewas ditemukan pada Rabu (25/12/2019)," Benteng, dilansir Sripoku.com.
Dijelaskan Benteng, jumlah tersebut telah sesuai jumlah laporan korban hilang yang diterima pihaknya.
"Jumlah ini sesuai dengan jumlah laporan korban hilang yang disampaikan oleh keluarga korban dan semua sudah teridentifikasi," katanya.
Terkurung di bus
Sementara itu, Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kabid Dokes) Polda Sumatra Selatan, Kombes Pol dr Syamsul Bahar mengatakan, korban yang tewas dalam kecelakaan bus tersebut akibat terkurung dalam badan bus.
Dijelaskan Syamsul, hal itu berdasar pemeriksaan tim forensik yang diketahui semua korban mengalami trauma akibat terjatuh dari jurang.
Selain itu, para korban juga banyak meminum air sungai karena terjebak dalam bus.
"Mereka terminum air akibat terkurung dalam mobil. Sebagian besar korban meninggal karena mengalami trauma setelah terjatuh ke jurang," kata Syamsul, Rabu, dikutip dariĀ Kompas.com.
Saat ini posko Antemortem akan terus dibuka oleh petugas Disaster Victim Identification (DVI) selama proses evakuasi.