News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kecelakaan Maut di Pagaralam

Bus Sriwijaya Masuk Jurang, Kondektur Bus Angkat Bicara, KNKT Ungkap Dugaan Penyebab Kecelakaan

Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tim SAR Gabungan melakukan evakuasi bus Sriwijaya di dasar sungai bawah jurang dengan kedalaman sekitar 80 meter, di Tikungan Lematang Indah Desa Pelang Kenidai Kecematan Dempo Tengah Kota Pagaralam,Rabu (25/12/2019).

Sementara itu, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), tengah mendalami faktor adanya kesalahan manusia dalam kecelakaan bus Sriwijaya.

Dari hasil investigasi sementara yang dilakukan KNKT, penyebab kecelakaan bus Sriwijaya diduga karena pengemudi mengendarai kendaraan dengan kecepatan tinggi.

KNKT juga tidak menemukan adanya jejak bekas rem kendaraan di lokasi kecelakaan.

"Kehilangan kontrol atau ada masalah dalam kendaraannya, dari penjelasan penumpang kita tahu kendaraan ini kecepatannya lumayan," ungkap Pimpinan Tim Investigasi KNKT, Ahmad Wildan.

"Cuma yang jelas dia kecepatannya tinggi," tambahnya.

Ahmad Wildan mengungkapkan, geometrik jalan tempat kejadian adalah menurun.

Prosedur mengemudi seharusnya jika di jalan menurun, menggunakan gigi rendah berkecepatan rendah.

"Ini terbalik, berarti pengemudi ini nggak sesuai dengan prosedur yang seharusnya," jelas Ahmad Wildan.

"Risiko yang akan terjadi jika bus atau truk melalui jalan yang menurun kemudian dengan gigi tinggi, ada dua hal. Pertama rodanya akan overheat, kedua tekanan anginnya tekor ketika dua itu salah satu terjadi itulah ngeblong," paparnya.

Kementerianhub Temukan Pelanggaran Administrasi

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menemukan adanya pelanggaran administrasi  yang dilakukan oleh operator bus Sriwijaya.

Direktur Angkutan Jalan Kemenhub, Ahmad Yani menyebut, pelanggaran yang dilakukan bus Sriwijaya di antaranya adalah seharusnya bus tersebut tidak melayani rute Bengkulu-Palembang.

Sebab, tidak sesuai spesifikasi yang dilaporkan.

"Kendaraan ini harusnya tidak melayani untuk ke Palembang, trayeknya," ujar Ahmad Yani, dikutip Tribunnews dari tayangan yang diunggah di kanal YouTube KompasTV, Kamis (26/12/2019).

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini