Gede mengaku, sudah menghubungi petugas BPBD Jembrana dan juga Satpol PP Jembrana.
Hanya saja, dua pihak itu tidak memiliki alat untuk menangkap ular.
Sehingga, ia masih berdiam menunggu supaya ular pergi.
Diakuinya, memang sering ada tikus berkeliaran sehingga memancing ular untuk memangsa.
Baca: Kado Natal 2019 untuk Hotman Paris dari Istri dan 3 Anaknya, Semewah Apa Isinya?
"Tidak tahu jenis apa. Warnanya hitam pokoknya," ujarnya.
Pukul 16.20 Wita, empat petugas Satpol PP Jembrana pun datang ke Cafe In.
Petugas kemudian melakukan pengecekan dan penggesaran sofa dan pengecekan bar kafe.
Ular yang tidak diketahui jenisnya itu sudah tidak ada di dalam kafe.
Kepala Pelaksana BPBD Jembrana, I Ketut Eko Susila Artha Permana mengatakan, bahwa memang pihaknya tidak memiliki alat penangkap ular dan tak miliki satuan khusus penangkap ular.
Sehingga, kerap kali keajadian seperti ular masuk rumah maka pihak BKSDA Jembrana yang menangani.
"Kalau BPBD tidak punya, biasanya kalau seperti itu BKSDA, ya," jelasnya.
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Ular Masuk Kafe di Jembrana, Karyawan dan Pengunjung Berlarian Keluar dari Bar