Ia mengatakan kasus kematian Jamaluddin merupakan perkara yang direncanakan.
"Itu kita katakan menurut hasil dari analisa keterangan saksi dan alat bukti yang ada dan juga analisa terhadap korban, baik yang dari forensik atau tidak," kata Kapolda dikutip dari Tribun Medan.
Baca: Masih Misteri, Keluarga Desak Polisi Usut Tuntas Kasus Pembunuhan Hakim Jamaluddin
Pembunuhan berencana itu, katanya memang agak perlu membutuhkan waktu untuk melakukan pengungkapannya.
"Mohon kesabaran pihak-pihak media bahwa kita tetap konsen terhadap kasus ini," ujarnya.
Ia mengaku dalam mengungkap kasus ini pihaknya tidak bisa sembarangan dalam menetapkan siapa tersangkanya.
"Maka dari itu tadi, kita akan menggunakan scientific investigation dan harus pelan-pelan,"katanya.
Maka dari itu, sambungnya, pihaknya akan melakukan pendalaman terhadap keyakinan penyidik dan mudah-mudahan nanti bisa segera ditentukan pelakunya.
Dalam beberapa kasus, penyelikikan terkait pembunuhan berencana ini ada yang cepat, namun juga ada yang bunuh waktu lama.
"Dan biasanya itu karena kejadian yang spontan, pelakunya jelas dan keterangan saksinya ada.
Nah ini kan kita tidak bisa menduga-duga karena ini menyangkut praduga tidak bersalah," terangnya.
Wanita Misterius Didatangi Hakim Jamaluddin Didampingi 5 Pria Malam Sebelum Tewas
Sebelumnya wanita bernama Maimunah (nama samaran) akhirnya buka suara terkait kedatangan hakim Jamaluddin ke rumahnya pada Kamis (28/12/2019) malam sekitar pukul 21.35 WIB.
Adapun hakim Jamaluddin ditemukan tewas di areal kebun sawit warga di Dausun II Namo Rindang, Desa Suka Rame, Kecamatan Kutalimbaru, Deliserdang, Sumatera Utara, Jumat (29/11/2019).
Berikut keterangan Maimunah, dalam wawancara eksklusif dengan Tribun-Medan.com, Jumat (13/12/2019).