TRIBUNNEWS.COM, TAKALAR - Seorang penumpang kapal motor dilaporkan tenggelam di perairan Kabupaten Takalar.
Hingga tiga hari pencarian, Minggu (29/12/2019), korban masih belum ditemukan.
Korban dilaporkan bernama Petrus Sanggalo (29).
Ia tenggelam di perairan Tanakeke, Kecamatan Galesong, Kabupaten Takalar.
Tim Basarnas sudah melakukan pencarian sejak Jumat (26/12/2019) pagi.
Namun pencarian terhadap korban masih belum membuahkan hasil.
"Sudah tiga hari, hari ini pencarian masih nihil," kata Humas Basarnas Kota Makassar, Ade Hamsidar kepada wartawan, Minggu (29/12/2019).
Basarnas telah menerjunkan tim gabungan yang terdiri dari Rescue Kansar Makassar, dan SAR Antaena 234 Makassar.
Baca: 5 Fakta Pria di Sulawesi Nikahi Putrinya Sendiri yang Sedang Hamil, Sang Istri Ngamuk
Baca: Pelni Kerahkan Semua Armada Kapal Jelang Natal dan Tahun Baru
Tim juga telah menerjunkan Kapal SAR Antasena 234 Makassar untuk mencari korban.
Termasuk penggunaan peralatan SAR air lengkap, Rubber Boat, serta Truck Personel.
Tim gabungan diturunkan menelusuri Pantai Galesong, Kabupaten Takalar demi mencari korban. Namun belum membuahkan hasil.
Tim Basarnas rencananya akan kembali melanjutkan pencarian terhadap korban pada Senin (30/12/2019) esok.
"Dilanjutkan besok pagi," terang Hamsidar.
Hamsidar mengungkapkan, korban diduga melompat ketika menumpangi Kapal Motor (KM) Tidar pada Kamis (26/12/2019) lalu.
Kapal ini berangkat dari Pelabuhan Bau-bau Sulawesi Tenggara.
Tujuan penyeberangan ini yakni pelabuhan Soekarno-Hatta, Kota Makassar.
Informasi mengenai korban yang terjatuh ke perairan Kabupaten Takalar ini diperoleh Basarnas Makassar pada Jumat (27/12/2019) pukul 06.40 Wita.
Informasi itu disampaikan oleh Syahbandar Kota Makassar, Hendra.
Kronologis
Kesekretariatan Perusahaan PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero)-PT PELNI (Persero) menyampaikan rasa prihatin atas insiden yang terjadi.
Baca: Pria di Takalar Dilaporkan Setubuhi Putri Kandungnya
Baca: Lewat Tol Laut, 15 Ton Ikan Asal Kepulauan Talaud Dikirim ke Surabaya
Kepala PT PELNI Persero, Yahya Kuncoro, menuturkan, korban meloncat dari atas kapal.
Kapal Motor Tidar itu melakukan perjalanan dari Pelabuhan Baubau menuju Pelabuhan di Makassar.
"Kami sampai saat ini, bekerja sama dengan pihak Basarnas, masih melakukan pencarian atas penumpang tersebut di perairan yang menjadi lokasi kejadian," kata Yahya dalam rilis yang diterima Tribun, Minggu (29/12/2019).
Menurutnya, insiden terjadi pada pukul 17.32 Wita, saat kapal berada di Selat Tanah Kekek kurang lebih 1 jam sebelum akhirnya tiba di Pelabuhan Makassar.
Kapal langsung melakukan olah gerak untuk mencari korban tersebut usai menerima informasi.
Baca: Dapat Pesan Dalam Mimpi, Istri Minta Pencarian Suaminya yang Jatuh Dari KM Tidar Dihentikan
Baca: Kakek Syamsuddin Bersama 3 Cucunya Tenggelam di Sungai, Hanya Satu yang Selamat
Informasi itu diperoleh ABK dari beberapa saksi yang menyampaikan adanya penumpang yang melompat ke laut.
Kurang lebih selama satu jam pencarian dilakukan, penumpang belum dapat ditemukan.
"Karena hari mulai gelap, kru kapal menghentikan pencarian dan melanjutkan perjalanan menuju Makassar," jelas Yahya.
Berdasarkan standar prosedur yang berlaku, terang Yahya, tindakan pertama kali dilakukan adalah menentukan titik lokasi kejadian.
Hal itu dilakukan seusai kru kapal menerima laporan adanya penumpang yang lompat atau jatuh ke laut.
Penentuan lokasi dilakukan berdasarkan tombol Man Over Board yang terdapat pada GPS kapal.
Di saat bersamaan, kapal motor juga akan mengurangi kecepatan atau memberhentikan mesin.
Selanjutnya dilakukan olah gerak untuk melakukan pencarian.
Jumlah pencarian sebanyak tiga kali berdasarkan titik lapor dalam upaya search and rescue.
Sampai akhirnya memutuskan untuk kembali melanjutkan perjalanan menuju pelabuhan.
Dalam upaya pencarian, katanya, kru kapal telah melaporkan kepada semua pihak terkait.
"Seperti VTS Pelabuhan Makassar, Kepanduan Makassar serta Kantor Cabang PELNI di Makassar," ungkap Yahya.
PELNI mengucapkan terima kasih kepada Basarnas atas kesigapannya dalam membantu pencarian salah satu penumpangnya.
Hingga hari ketiga pasca kejadian (29/12/2019), korban belum dapat ditemukan.
Berdasarkan informasi, pencarian korban oleh pihak Basarnas akan dilakukan selama tujuh hari.
"PELNI juga akan terus memantau pencarian tersebut," terangnya.
Baca: Yahya Kuncoro: PELNI Raih Kenaikan Pelanggan Hingga 22 Persen Lebaran 2019
Baca: Kakek Syamsuddin Bersama 3 Cucunya Tenggelam di Sungai, Hanya Satu yang Selamat
Guna meningkatkan kenyamanan dan keamanan selama pelayaran, Yahya turut mengimbau kepada seluruh penumpang untuk dapat selalu berhati-hati.
Penumpang juga diminta selalu memperhatikan lingkungan sekitar agar dapat mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
Sebagai informasi, KM Tidar adalah kapal tipe 2000 pax dan merupakan salah satu dari 26 kapal trayek Nusantara milik PT PELNI (Persero).
Kapal ini melayani rute Makassar – Bau-bau – Namlea – Ambon – Tual – Dobo – Kaimana – Fak-fak – Sorong – Manokwari – Nabire (PP).
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Ini Kronologi Penumpang Kapal yang Terjatuh di Laut Takalar