TRIBUNNEWS.COM, DANAUTOBA - Keberadaan ikan bawal air tawar di Danau Toba menjadi sorotan warga di sekitar Danau Toba.
Ikan ini menjadi sorotan lantaran termasuk salah satu ikan jenis predator yang memangsa ikan yang lebih kecil yang hidup di perairan Danau Toba, seperti ikan pora-pora.
Belum diketahui siapa yang melepas ikan jenis ini ke perairan Danau Toba. Namun para warga menduga bahwa ikan jenis ini lah yang membuat ikan pora-pora semakin jarang di temui di Danau Toba.
Ikan bawal air tawar ini kerap ditangkap warga sekitar Danau Toba berukuran besar, yaitu mencapai 13 Kg per ekor.
Terbaru seorang warga dari Desa Galol, Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun, berhasil menangkap dua ekor ikan bawal tawar tersebut dari Danau Toba.
Baca: Kata Gubernur Edy Rahmayadi soal Wisata Halal di Danau Toba
Baca: Hadiri Ulos Fest 2019, Edy Rahmayadi Promosikan Danau Toba
Baca: Tahun Depan Pemerintah Kucurkan Rp 4 Triliun untuk Pengembangan Kawasan Danau Toba
Hasil tangkapannya dia posting di Media Sosial Facebooknya.
"Hasil tangkapan pagi ini, bawal dengan timbangan 13 Kg. Mancing mania yes," tulis Tamsar Brenaga, Sabtu (28/12/2019).
Tamsar Brenaga menjelaskan bahwa ikan predator tersebut berhasil dia tangkap dengan alat pancing tradisional yang mereka sebut dengan Tabu-tabu.
Sebelumnya Berlin Manihuruk, warga Dusun Hutaimbaru, Nagori Sibangun Mariah, Kecamatan Pamatang Silimahuta, Kabupaten Simalungun berhasil menangkap ikan sejenis.
Namun ukuran ikan yang ditangkap Berlin Manihuruk pada Sabtu pagi (19/10/2019) yang lalu, masih lebih kecil, yaitu berukuran 9 Kg.
Berlin bercerita saat itu alat pancing Tabu-tabu miliknya kerap putus gara-gara ulah ikan predator tersebut.
Kini warga pun semakin memburu ikan jenis ini karena sangat meresahkan. Ikan-ikan kecil yang dulu banyak di Danau Toba sudah berkurang sangat drastis.
Para warga memburunya menggunakan tabo-tabo dan juga dengan menembak ikan tersebut sambil menyelam atau yang sering disebut spearfishing.
Tidak Direkomendasikan Dibudidayakan