Basarnas diundang camat dalam upaya membantu pencarian korban tersebut.
Setelah dilakukan pencarian dengan cara menyisir di sekitar TKP dan area gunung sampai dengan pukul 17.00 WIB tidak membuahkan hasil.
Sehingga pencarian dihentikan sesuai SOP dari Basarnas karena sudah tujuh hari.
"Ada informasi dari Agus yang tinggal di Cidaun, yang bersangkutan masih ada komunikasi via akun FB di messenger anak yang hilang dan mengaku sedang ada di wilayah Cibadak Sukabumi," ujar Tio.
Sementara itu, enam personel dari Tim Kantor SAR Bandung yang diterjunkan dalam proses pencarian mengaku telah semaksimal mungkin melakukan pencarian.
Ketua Tim Kantor SAR Bandung, Edwin mengatakan, penyisiran telah dilakukan hingga ke perkampungan berbekal informasi dari warga dan sejumlah saksi yang mengaku pernah melihat korban.
"Kami sudah berupaya semaksimal mungkin, all out untuk melaksanakan pencarian, tapi belum ada tanda-tanda keberadaannya," kata Edwin.
Awal Mula
Alpin yang hilang sejak Senin pekan lalu awalnya membantu sang kakek mencari kayu bakar.
Ia dan kakeknya mencari kayu di Hutan Cisarakan Rawa Buruy.
Hutan tersebut berjarak 10 km dari rumah Alpin.
Tiga hari kemudian, hilangnya Alpin telah dilaporkan ke pihak kepolisian, Kamis (26/12/2019).
Dilansir Kompas.com, Kepala Urusan Humas Polres Cianjur, Ipda Budi Setiayuda menyebut, aparat kepolisian dari Polsek Campaka, perangkat desa, pihak keluarga, dan warga telah melakukan pencarian.
"Sejak menerima laporan hari Kamis, petugas langsung melakukan pencarian. Namun, hingga empat hari pencarian, belum ada titik terang keberadaannya," kata Budi kepada Kompas.com, Minggu (29/12/2019).