News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Banjir Sulawesi

Banjir Bandang dan Longsor di Sulawesi Utara: 3 Orang Meninggal Dunia, Puluhan Rumah Warga Hanyut

Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Daryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Banjir bandang menerjang Dusun Pokole, Kecamatan Manganitu, Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara pada Jumat dini hari.

TRIBUNNEWS.COM - Banjir bandang dan tanah longsor menerjang Dusun Pokole, Kecamatan Manganitu, Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara pada Jumat (3/1/2020) dini hari.

Akibatnya, puluhan rumah warga yang berada di sepanjang bantaran sungai rusak dan hanyut.

Akses jalan dari Tahuna menuju Kampung Lebo juga terputus karena ruas jalan di beberapa wilayah tertutup longsor.

Akses menuju Kampung Lebo saat ini hanya bisa menggunakan jalur laut dengan menggunakan perahu.

Bupati Kepulauan Sangihe, Jabes Ezar Gaghana mengungkapkan korban jiwa akibat kejadian ini berjumlah tiga orang.

Satu orang telah ditemukan sementara dua orang lainnya masih dalam proses pencarian karena tertimbun tanah longsor.

"Ada 80 KK yang yang saat ini mengungsi dengan korban jiwa ada tiga orang, satu orang meninggal dunia sudah ditemukan, dua orang masih tertimbun tanah longsor," ungkap Jabes dalam tayangan yang diunggah di kanal YouTube KompasTV, Jumat (3/1/2020).

Untuk korban luka-luka sebanyak enam orang, sudah ditangani pihak rumah sakit dan puskesmas.

Hingga berita ini diturunkan, proses evakuasi dua korban yang tertimbun longsor masih dilakukan.

"Dua orang tertimbun longsor, tim TNI dan Polri sementara masih bekerja untuk menggali longsor karena korban di dalam rumah ketika peristiwa terjadi," jelas Jabes.

Dua korban tersebut berasal dari satu keluarga, satu korban laki-laki berusia 16 tahun, dan satu korban perempuan berusia sekira 40 tahun.

Jabes menuturkan, Pemerintah Kabupaten Sangihe telah menyediakan makanan untuk pengungsi hingga beberapa waktu kedepan.

Tak hanya itu, Pemkab juga telah menyiapkan pakaian layak pakai untuk pengungsi.

Sebab, saat kejadian warga langsung berlari dengan pakaian yang melekat di badan.

Sejauh ini, total ada lima desa yang terdampak banjir bandang ini.

Pemerintah Kabupaten Sangihe juga sudah menyiapkan enam posko pengungsian untuk korban banjir bandang.

Tak hanya fokus evakuasi warga dan pencarian korban hilang, Jabes menyatakan, pemerintah juga melakukan penanganan darurat di bidang kesehatan.

Tak hanya itu, pihaknya juga meminta rohaniwan untuk mendampingi korban banjir bandang ini.

Pendampingan tersebut bertujuan untuk memberikan pemahaman sekaligus pendekatan iman kepada para korban agar sabar dan kuat menjalani musibah ini.

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana Saputri)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini