TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Bencana alam banjir dan tanah longsor menyisakan kampung mati di Bogor yang ditinggalkan oleh penghuninya.
Kampung Sinar Harapan dan Kampung Banar yang dihuni sekitar 60 lebih kepala keluarga (KK) saat ini seperti kampung mati sejak kejadian bencana pada awal tahun baru 2020.
Dua kampung mati di Bogor itu berada di wilayah Desa Harkatjaya, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor.
Sejak hari pertama tahun baru 2020, ratusan warga yang tinggal di sana, ramai-ramai meninggalkan kampung tersebut.
Pantauan TribunnewsBogor.com saat mendatangi lokasi, Kamis (2/1/2020), di dalam area kawasan kampung ini sama sekali tak ada satu pun warga.
Rumah-rumah yang ada tampak kosong tak berpenghuni termasuk sejumlah warung yang juga tampak tutup.
Tidak adanya aktivitas warga seperti pada umumnya menjadikan kondisi perkampungan ini cukup sepi.
Kendaraan motor roda dua termasuk mobil yang diparkir di depan rumah warga juga tampak dibiarkan dan ditinggal pemiliknya.
Baca: Tati Berlari Sambil Menangis Tinggalkan Anak yang Terkepung Banjir Saat Rumahnya Diterjang Lumpur
Baca: Banjir di Bogor, 3.780 KK Masih Berada di Pengungsian
Selain itu terpantau, sebuah bangunan rumah yang tengah dibangun oleh warga juga tampak dibiarkan terbengkalai.
Tidak hanya itu, kampung ini juga sama sekali tidak teraliri listrik seperti sebelumnya.
Kondisi ini terjadi pasca longsor yang menerjang dan berhasil menyapu sejumlah rumah warga hingga rata dengan tanah pada Rabu (1/1/2020) pagi.
Selain itu, di hari kejadian longsor tersebut, semua akses jalan perkampungan ini juga tertutup longsor yang terjadi di titik-titik lain.
Ditambah pula, muncul retakan tanah yang tersebar cukup banyak di area kampung.
Baca: Banjir di Perumahan LIPI 2 Desa Rawa Panjang, Satu Orang Tewas Usai Terseret Arus
Baca: Hilman Terseret Luapan Arus Sungai di Bogor, 8 Desa di Jasinga Terendam Air
Ratusan warga yang tinggal di perkampungan ini, semuanya telah mengungsi ke tempat-tempat lain.