TRIBUNNEWS.COM, JAYAPURA -- Organisasi Papua Merdeka mengklaim telah menembak mati seorang personel Brimob di Kabupaten Intan Jaya Papua. Hal itu diungkapkan Juru Bicara OPM Sebby Sembon melalui pesan elektroniknya, Senin 6 Januari.
“Pada hari Sabtu Tanggal 4 January 2020 Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB-OPM telah Terima laporan yang dikirim langsung oleh Pasukan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat, dimana dalam laporan itu telah dilampirkan semua bukti-bukti yaitu photos dan videos, aktifitas perang TPNPB VS Pasukan Kemanan Indonesia di Intan Jaya-Papua.
Laporan ini merupakan laporan perang yang telah dan sedang dilakukan oleh Pasukan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB-OPM) VS Pasukan Kemanan Indonesia di Kabupaten Intan Jaya-Papua, yang mana perang telah menembak mati satu anggota Brimob dan kini sudah membusuk.
Sementara Pemerintanh Indonesia tidak evakuasi mayat korban dan ini sangat biadab karena Pemerintah Indonesia tidak bertanggungjawab atas mayat korban anggota Pasukan mereka,”ujar Sebby dari Papua Nugini.
Lanjut dia, perang sudah dimulai dari sejak tanggal 17 Desember 2019 sampai kini tanggal 5 Januari 2020.
Baca: Ingat Norman Kamaru? eks Polisi Viral Karena Joget India, Bangkrut, Kini Punya Usaha Warkop & Kue
Baca: Hendra Vs Hendro soal OPM Teroris
Baca: Prajurit Serda RM Meninggal Terserang Penyakit Malaria Saat Bertugas di Intan Jaya Papua
“Tentara Pembebasan National Papua Barat (TPNPB-OPM) dibawah Pimpinan Wakil Panglima Komando Daerah Pertahanan VIII Sabianus Waker mangatakan, bahwa mereka telah membunuh satu anggota Pasukan Keamanan Indonesia, tapi Pemerintah bersama Pasukan Kemanan nya tidak melakukan evakuasi, Dan ini sangat biadab karena mereka tidak bertanggungjawab. Mengapa? Karena anggota Pasukan kemanan Indonesia telah Kami tembak Mati, tapi pemerintah Indonesia tidak bertanggung jawab atas mayat korban,”tuturnya.
Oleh karena itu pimpinan dan pasukanTentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB-OPM) minta kepada Pemerintah Republik Indonesia untuk tidak mengirim pasukan ke territory West Papua, karena kami akan tembak lebih banyak lagi, namun kami kwatir dan kemungkinan Pemerintah Indonesia tidak akan bertanggung jawab atas korban anggotanya.
“Bukti dari mayat anggota Brimob yang membusuk ini adalah fakta nyata, oleh karena itu Pemerintah Republik Indonesia bersama Pasukan Kemanan Anda segera berhenti melakukan penipuan kepada public secara national dan juga intrenasional melalui media propaganda murahan,”ujarnya.
Satu photo bukti mayat anggota Pasukan Kemanan Indonesia sedang busuk di hutan antara Grasberg dan Kampung Ugimpa.
“Dan masyarakat Orang Asli Papua Satu terluka, karena Pasukan Kemanan Indonesia telah melakukan serangan dengan menggunakan rocket Bazooka di Pemukiman Masyarakat yaitu kompleks Gereja pada tangga 22 Desember 2019 tahun lalu,”ungkapnya.
Berikut ada foto barang milik korban Anggota Pasukan Keamanan Indonesia terlampir, dan juga videos saat baku tembak.
“Semuanya kami sudah lengkapi, dan baru saja Kami kirim. Oleh karena itu komandan Sebby sebagai Jubir TPNPB- OPM boleh umumkan supaya dunia dapat mengetetahuinza atas Perang Pembebasan nasional yang kami lakukan di Kabupaten Intan Jaya-Papua. Dilaporkan Oleh Staff Khusus KOMNAS TPNPB-OPM, dari Kabupaten Intan Jaya- Papua,”ucapnya.
Pasukan Kemanan Indonesia telah melakukan serangan udara di pemukiman Masyarakat Civil, di Wilayah Kabupaten Intan Jaya pada Tanggal 3 January 2020.
“Kami juga telah Terima laporan bahwa pada Hari Jumat tanggal 3 Januari 2020, Pasukan Kemanan Indonesia telah melakukan serangan udara di pemukiman Masyarakat Civil yaitu di Kampung Ugimpa, Kabupaten Intan Jaya-Provinsi Papua,”tandasnya.