TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Foolozaro Ndruru dikabarkan meninggal dunia diduga akibat tidak mendapat penanganan dengan semestinya oleh pihak Puskesmas Amandraya Kecamatan Amandraya, Kabupaten Nias Selatan pada 3 Januari 2020 lalu.
Hal ini mencuat usai, abang korban Ndruru Atarambowo memposting di media sosial Facebook pada 5 Januari 2020 pukul 19.42 WIB.
Saat dicek postingan tersebut tengah viral dan hingga pukul 11.53 telah ditanggapi 2.610 orang dan dikomentari 2253 pengguna.
Dalam postingannya ia menjelaskan kronologi kejadian sebagai berikut.
"Buruknya Pelayanan di Puskesmas Amandraya, kronologi meninggalnya adek kami di kaki lima Puskesmas Amandraya karena puskesmas tertutup dan satu orangpun pegawai tidak berada ditempat.
Di mana pada hari Jumat tanggal 3 Januari 2020 Jam 14.00 sore kami membawa ke Puskesmas terdekat di Kecamatan Amandraya akibat sakit demam. Tapi tidak satu pun pegawai berada ditempat," tulisnya.
Baca: Pengakuan Sule, Lina Sulit Dihubungi Setelah Menikah, Teddy Justru Singgung Soal Emas Rp 250 Juta
Baca: Sule Posting Video Lina Semasa Hidup, Tangis Mantan Istri Pecah Nyanyi Lagu Ini: Kenangan Terakhir
Baca: Sule dan Rizky Febian Tergopoh Angkat Keranda Lina Menuju Mobil Jenazah, Tangis Keluarga Pecah
Ia bahkan menjelaskan bahwa ada pegawai yang sudah dipanggil di lingkungan tersebut namun tidak kunjung hadir.
"Kami memanggil pegawai yang ada di lingkungan puskesmas, ada dirumahnya tapi tidak datang, kami menunggu 1 jam akhirnya adek kami menghembuskan nafas terakhir di kakili lima Puskesmas Amandraya jam 15.00 WIB," jelasnya.
Bahkan, Atarambowo membeberkan saat adiknya telah meninggal sekalipun, pihak puskesmas tidak memberikan kendaraan untuk membawa mayat karena alasan sedang rusak.
"Kami juga minta tolong bantuan kendaraan puskesmas kepada salah salah satu pegawai yang dekat dengan puskesmas. Tapi tidak dikasi dengan alasan rusak, akhirnya jasad adek kami Foolozaro Ndruru kami bonceng di sepeda motor Mio pulang kerumah yang jaraknya kira 8 km," ungkapnya.
Terakhir, ia meminta bantuan dari pihak Bupati Nias Selatan untuk memberi perhatian terhadap kasus ini karena pelayanan yang kurang baik membuat adiknya menjadi korban jiwa.
"Kami sangat sedih bercampur kecewa, mohon kepada Pak Bupati dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Nias Selatan agar memperhatikan pelayanan kesehatan di Kecamatan Amandraya agar tidak terjadi kepada warga lain. # PAK BUPATI NIAS SELATAN #KADIS KESEHATAN NIAS SELATAN," pungkasnya dalam postingan tersebut.
Beberapa komentar baik yang pro dan kontra bermunculan, seperti komentar Maurits Morato yang menyebutkan: 'Berhentikan para pegawainya bikin habis uang negara,emang begitu pelayanan rumah sakit maupun puskesmas pemerintah ketika hari libur banyak ditutup saya sudah pernah mengalami hal yang sama di kalimantan tepatnya di Pontianak'.
Sedangkan, akun Ida Rouli meyebutkan 'Apakah puskesmasnya rawat inap? Jika tidak rawat inap ya tutuplah jam 14.00 WIB pada hari jumat teman'.
Saat dikonfirmasi, Kapolres Nias Selatan, AKBP I Gede Nakti Widhiarta menyebutkan belum mendengar kabar tersebut dan akan segera mengecek kebenaran dari peristiwa tersebut.
"Kita belum dapat kabar, coba kita cek dulu apakah benar ada," tuturnya. ( Victory Arrival Hutauruk)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Viral Pasien Sakit Hingga Meninggal di Puskesmas Nisel, Diduga Tak Mau Beri Pelayanan