TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan kerja ke Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Selasa (7/1/2020).
Jokowi sekaligus meninjau kondisi korban banjir dan longsor di Desa Harkat Jaya, Sukajaya, Bogor.
Saat tiba di lokasi, hujat lebat mengguyur wilayah tersebut.
Dalam tayangan video YouTube Kompas TV, terlihat orang nomor satu di Indonesia itu menutup kepala dengan clutch bag (tas genggam).
Kemeja yang dikenakan Jokowi pun nampak basah.
Di tengah hujan itu, Jokowi masih menyempatkan untuk berbincang dengan warga setempat.
Momen tersebut juga dibagikan Jokowi melalui akun Twitternya @jokowi.
"Hujan lebat mengguyur Desa Harkat Jaya - - salah satu desa di Sukajaya, Bogor yang terisolasi oleh longsor -- saat saya berkunjung pagi ini.
Saya hendak melihat langsung pekerjaan pembukaan akses jalan yang tertimbun longsor dan penanganan warga terdampak bencana," tulis Jokowi.
Pria yang kemejanya terlihat basah terguyur air hujan memberikan jas hujan kresek berwarna hijau kepada Jokowi.
Jas hujan tersebut pun langsung dikenakan oleh ayah dari Gibran Rakabuming Raka.
Untuk diketahui, jas hujan 'kresek' yang dikenakan Jokowi tersebut biasanya dijajakan di pinggir jalanan terutama saat musim penghujan.
Harganya pun terjangkau, berkisar Rp 10 ribu.
Jokowi pun melanjutkan kegiatan tersebut di tengah guyuran hujan, sembari di payungi oleh Ajudan Matra Udara.
Terlihat dalam unggahan Twitter Jokowi, ia kembali membagikan momen tersebut.
"Banjir bandang melanda sejumlah desa di Lebak, Banten, di awal tahun. 19 sekolah dan 1.410 rumah rusak. Ribuan warga mengungsi.
Kerusakan akibat banjir itu masih terlihat di Pondok Pesantren La Tansa, Desa Banjaririgasi, yang saya kunjungi siang ini," tulis Jokowi.
Dalam unggahan Twitter, Jokowi juga menghimbau agar perambahan hutan dan penambangan emas secara ilegal harus dihentikan.
"Saya datang untuk memastikan kebutuhan warga terdampak bencana terpenuhi.
Penyebab bencana banjir bandang di Lebak seperti perambahan hutan dan penambangan emas secara ilegal harus dihentikan.
Jangan demi keuntungan satu, dua, tiga orang, lalu ribuan lainnya dirugikan," tulis Jokowi.
Jokowi Serahkan Enam Ribu Paket Bantuan
Diberitakan Tribunnews sebelumnya, Jokowi menyerahkan bantuan bagi korban terdampak longsor dan banjir bandang di Kecamatan Sukajaya.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Sekretaruat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono.
Sejumlah enam ribu paket bantuan diserahkan kepada sekira enam ribu Kepala Keluarga (KK), Minggu (5/1/2020)/
Heru menjelaskan, awalnya bantuan ini akan diserahkan secara langsung oleh Presiden.
Namun, helikopter yang ditumpangi Jokowi tidak dapat mendarat karena faktor cuaca.
"Bapak Presiden tidak bisa hadir di sini, maka kami mewakili bapak Presiden untuk menyampaikan bantuan Presiden berupa sembako," kata Heru Budi Hartono dalam keterangan Biro Pers Kepresidenan.
Heru Budi Hartono mengatakan, paket bantuan yang diberikan berisi sembako dan beberapa kebutuhan warga lainnya seperti air minum dan makanan siap saji.
Mewakili Presiden, Heru mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran di daerah yang telah sigap membantu korban bencana di Kecamatan Sukaraja.
"Atas nama bapak Presiden kami ucapkan kepada seluruh jajaran Polres dan TNI, Dandim, Danrem, Ibu Bupati terima kasih yang telah sigap membantu korban bencana ini," imbuhnya.
Menurut Heru, Presiden menyampaikan beberapa pesan.
Pertama, memastikan agar proses evakuasi terus dilakukan dan agar kebutuhan warga yang terdampak bisa terpenuhi, terutama air dan makanan siap saji.
"Berikutnya tidak lupa Bapak Presiden menyampaikan turut berduka cita bagi korban yang meninggal dan tentunya turut berempati bagi seluruh warga yang terkena bencana di Sukajaya ini," ungkap Heru.
Di samping itu, Presiden juga memerintahkan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono untuk segera membuka akses jalan yang terisolasi di beberapa desa terdampak bencana.
Heru mengatakan, sedikitnya ada enam desa yang terisolasi di Kecamatan Sukajaya.
"Menteri PU dari kemarin malam sudah memberikan alat-alat berat untuk membuka semua jalan, tetapi sampai hari ini masih bekerja dan terkendala dengan cuaca dan akan ditambah siang hari ini secepatnya alat-alat berat yang diperlukan untuk membuka jalur-jalur jalan dan desa-desa yang terisolasi," papar
Proses pembukaan akses jalan tersebut, kata Heru, ditargetkan bisa selesai secepatnya. Selain alat-alat berat seperti ekskavator, juga akan dikirimkan sirtu (pasir dan batu) agar akses jalan tersebut bisa segera dilewati untuk proses evakuasi warga maupun distribusi bantuan.
"Tadi pagi Pak Menteri PU sudah memberikan gambar-gambar ke saya sebelum terbang dan akan dikirim dari lokasi terdekat untuk menambah bantuan ekskavator," ujar Heru.
"Secepatnya kita buka, termasuk juga sirtu. Begitu dibuka, dikeruk, mereka akan kasih batu-batu kerikil kecil. Minimal per hari ini atau sampai besok jalur itu bisa dibuka untuk motor dulu, yang penting mereka bisa terevakuasi dan bantuan bisa masuk," sambung Heru.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani/Seno Tri Sulistiyono)