TRIBUNNEWS.COM - Belasan pelajar dari SMK Negeri 1 Temon Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, melarikan diri saat menjalani Praktik Kerja Lapangan (PKL) bersama dua kapal motor (KM) penangkap ikan, KM RJ dan FA.
Dilansir dari Kompas.com, mereka turun dari salah satu kapal motor yang sedang bersandar di Timika, Papua.
Para pelajar ini turun dari kapal dan meminta perlindungan ke komunitas Kerukunan Keluarga Jawa Bersatu (KKJB) di Timika.
Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Temon Fauzi Rokhman membenarkan kabar ini.
Fauzi bersama dua guru lain berangkat ke Timika untuk menjemput sekaligus menggali keterangan dari para siswa.
Mereka juga akan bertemu dengan KKJB serta pemilik dan nakhoda kapal yang diikuti para pelajar.
"Mereka bekerja di kapal penangkap ikan di mana pekerjaannya adalah seluk beluk di kapal penangkapan ikan itu, bisa mesin, bisa alat tangkap dan mengoperasi alat tangkap," kata Fauzi, saat dihubungi, Sabru (11/1/2020).
Sebanyak 16 siswa SMK 1 Temon magang berlayar di dua kapal penangkap ikan, KM RJ dan FA.
Satu kapal diikuti 10 siswa, sisanya di kapal lain.
Mereka pelajar kelas 11 Jurusan Nautika dan Teknika.
Belum genap satu bulan, peristiwa siswa memilih berhenti pun terjadi.
Sebagian besar siswa kabur dan menginginkan pulang ke Kulon Progo.
Pihak sekolah pun belum bisa menentukan sikap sebelum bertemu semua pihak lantaran magang di kapal ini bersifat wajib dan menjadi salah satu syarat lulus sertifikasi.
Dihubungi terpisah, Kapolsek Temon Kompol Setyo Hery Purnomo mengungkapkan, pihaknya turut mengikuti perkembangan peristiwa ini.
Hery mengungkapkan, ada empat siswa yang akhirnya tidak meneruskan perjalanan bersama kapal ikan. Selebihnya bersedia kembali berlayar.
Pihak sekolah pun kini tengah menjemput mereka di Timika.
(Kompas.com/Dani Julius Zebua)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pihak Sekolah Jemput Belasan Siswa SMK Kulon Progo yang Kabur Saat PKL di Kapal Ikan Timika