News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Komisioner KPU Terjaring OTT KPK

OTT KPK Seret PDI Perjuangan, Alexius Akim Caleg Gagal PDIP Kalbar Angkat Bicara

Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mantan Caleg DPR RI PDI Perjuangan, Alexius Akim saat menggelar konferensi pers di Rumah Radakng Pontianak, Senin (13/01/2020).

TRIBUNNEWS.COM, PONTIANAK - Mantan Calon Legislatif (Caleg) DPR RI PDI Perjuangan pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2019, Alexius Akim berharap agar hukum tidak tumpul ke atas dan tajam ke bawah.

Hal ini diungkapkannya menyusul kasus operasi tangkap tangan atau OTT Komisioner KPU Pusat yang menyeret nama besar PDI Perjuangan.

Seperti diketahui, PDI Perjuangan memecat Alexius Akim di hari-hari terakhir jelang penetapan calon terpilih untuk DPR RI.

Akim merupakan peraih kursi kedua di Dapil Kalbar 1 untuk DPR RI dari PDI Perjuangan setelah kursi pertama untuk mantan Gubernur Kalbar, Cornelis yang meraih suara terbanyak kedua se-Indonesia.

Alexius Akim gagal ke Senayan seusai dipecat dan diganti Maria Lestari, Caleg lain dari PDI Perjuangan.

Istri Wakil Bupati Landak, Herkulanus Heriadi tersebut menempati urutan ke empat terbanyak di bawah Michael Jeno.

Hanya, Michael Jeno memilih mengundurkan diri sehingga Maria Lestari melenggang mulus.

Di DPR RI, Maria Lestari merupakan anggota Komisi X dan Badan Legislasi.

"Yang jadi persoalan adalah memang saya sebagai orang yang bersentuhan langsung pada waktu itu agak sedikit bertanya. Mengapa saya sebagai pemenang kedua Pileg kok langsung dipecat tanpa melalui prosedur yang betul," kata Alexius Akim, Senin (13/01/2020).

"Yang membingungkan lagi, kalau saya berhalangan karena mungkin melanggar kode etik partai, kenapa ada calon lagi yang mengundurkan diri. Lalu melenggang nomor empat suara terbanyak. Ini yang sebetulnya jadi teka-teki, kalau ditanya tentang kasus OTT KPK apakah mirip dengan kasus saya, saya tidak tahu, terserah masyarakat menafsirkan," kata Mantan Kadisdikbud Kalbar tersebut.

Baca selengkapnya>>>

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini