News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Heboh Yel-yel Tepuk Pramuka Berbau SARA di Yogyakarta, Mahfud MD Angkat Bicara

Penulis: Inza Maliana
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Kordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD di kantor Kemenko Polhukam Jakarta Pusat pada Rabu (8/1/2020).

TRIBUNNEWS.COM - SD Negeri Timuran, Kota Yogyakarta menjadi sorotan belakangan ini.

Hal itu terkait yel-yel yang dinilai berbau SARA diajarkan kepada siswa-siswinya.

Saat mendengar yel-yel tersebut, satu di antara orang tua murid yang mendengar protes.

Sekolah Dasar (SD) Negeri Timuran sebagai salah satu tempat praktik Kursus Mahir Lanjutan (KML) pembina Pramuka yang digelar oleh Kwarcap Pramuka Kota Yogyakarta. ((KOMPAS.COM/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA))

Kronologinya, orang tua murid berinisial K itu sedang menunggu anaknya pulang sekolah.

Semuanya berjalan normal, sebelum pulang, semua anak ikut bernyanyi-nyanyi.

Setelahnya, ada seorang pembina Pramuka yang masuk.

Lantas ia mengajak anak-anak bertepuk tangan dan diakhiri bernyanyi yel-yel.

Orang tua K pun merasa kaget karena dalam nyanyian yel-yel itu ada hal berbau SARA.

"Saya kaget karena di akhir tepuk kok ada yel-yel Islam Islam yes, kafir-kafir no. Spontan saya protes dengan salah satu pembina senior."

"Saya menyampaikan keberatan dengan adanya tepuk itu, karena menurut saya itu mencemari kebinekaan Pramuka," ujar seorang wali murid berinisial K, Senin (13/1/2020), sebagaimana diberitakan Kompas.com.

Atas kejadian itu, heboh yel-yel berbau SARA pun menggegerkan publik.

Insiden itu sampai membuat Menko Polhukam Mahfud MD ikut menanggapinya.

Begini Tribunnews.com rangkum tanggapan dari Sekolah, Kwarcab, hingga Mahfud MD:

Tanggapan Kepala Sekolah

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini