TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah daerah di Purworejo, Jawa Tengah, telah mengetahui terkait keberadaan kelompok yang mengaku dari Keraton Agung Sejagat di Purworejo yang hebohkan warga.
Wakapolres Purworejo Kompol Andis Arfan Tofani mengatakan, dari komunikasi dengan kades dan camat, mereka akan terlebih dahulu melapor ke Bupati Purworejo.
"Kami memang sudah komunikasi dengan camat dan kades setempat tentang hal tersebut dan mereka akan lapor bupati lebih dulu," ujar Andis, mengutip Antaranews, Selasa (14/1/2020).
Andis menyampaikan, sementara ini pihaknya memberikan pemahaman kepada masyarakat sekitar agar tidak resah.
Sebelumnya diberitakan, warga di Desa Pogung Jurutengah, Bayan, Purworejo, Jawa Tengah, mengaku resah atas kemunculan sekelompok orang yang menamakan diri sebagai Keraton Agung Sejagat.
Dari penelusuran Kompas.com, sejumlah foto kegiatan kelompok Keraton Agung Sejagat tersebut menjadi viral di media sosial.
Salah satunya saat kelompok tersebut menggelar acara Wilujengan dan Kirab Budaya pada Jumat (10/1/2020) hingga Minggu (12/1/2020).
Warga resah karena kelompok tersebut mengklaim diri mereka sebagai kerajaan baru setelah 500 tahun berakhirnya imperium Majapahit.
Berdasarkan informasi, anggota Keraton Agung Sejagat ini diklaim mencapai sekitar 450 orang.
Nama Totok tidak bisa dilepaskan dari kelompok Keraton Agung Sejagat.
Dia diklaim sebagai pemimpin kelompok tersebut dan memiliki istri yang bernama Dyah Gitarja yang sering dipanggil Kanjeng Ratu.
Dilansir dari Tribunnews, Totok mengklaim bahwa dirinya merupakan Rangkai Mataram Agung yang menjadi juru damai dunia.
"Kita umumkan pada dunia bahwa Keraton Agung Sejagat sebagai induk daripada seluruh Kingdom State Tribune Koloni yang ada di seluruh dunia ini, menyatakan sebagai juru damai terhadap konflik yang terjadi di seluruh dunia," ungkapnya dalam video yang beredar di media sosial.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Soal Keberadaan Kelompok Keraton Agung Sejagat di Purworejo Segera Dilaporkan ke Bupati"