Mat Hamdah dan Kasniti tinggal di rumah sederhana di Jalan Kramatlangon, Gang IV, Kelurahan Sidokumpul, Kecamatan Gresik, Gresik, Jawa Timur.
Tanpa pamit Kasniti keluar rumah, enam bulan kemudian jasadnya ditemukan sudah membusuk di salah satu kamar kos milik Muhanif (85).
Jarak rumah korban dan kamar kos Muhanif di Jalan Panglima Sudirman Gang XVI, No 26, Kelurahan Sidomoro, Kecamatan Kebomas, Gresik, sekitar 1 kilometer.
"Saat itu meninggalkan rumah tidak pesan apa-apa. Tahu-tahu tidak pulang," kata Mat Hamdah ditemani anak-anaknya selesai memakamkan Kasniti di pekuburan Sumursongo, Rabu (4/12/2019).
Mat Hamdah, dibantu anak-anaknya, mencari keberadaan istri dan ibu mereka tapi tak ada hasil. Lima hari kemudian mereka melapor ke Polres Gresik.
Tak hanya minta bantuan polisi, Mat Hamdah menyambangi orang pintar untuk menerawang keberadaan istrinya tapi usahanya sia-sia saja.
Berhari-hari berlalu hampir enam bulan lamanya sejak Kasniti menghilang, Mat Hamdah kedatangan tamu anggota Polres Gresik yang memintanya ke RSUD Bhayangkra Polda Jatim.
Rasa penasaran Mat Hamdah terjawab, setelah melihat mayat perempuan di depannya yang polisi tunjukkan ternyata istrinya yang selama ini ia cari.
"Pas baju yang dikenakan itu baju yang saya kenali dan juga giginya. Jelas, saya ingat gigi istri saya," kata Mah Hamdah yang terduduk lemas di lantai ruang tamu saudaranya.
Mat Hamdah yang berprofesi sebagai tukang batu ini tak pernah menyangka, istri yang ia sayangi meninggal mengenaskan di salah satu kamar kos laki-laki.
Selama hidupnya Kasniti tidak pernah punya musuh, setiap hari kerjaannya sebagai tukang pijat yang hanya melayani ibu-ibu dan anak di rumah.
"Tidak ada masalah keluarga saat istri menghilang," imbuh dia.
Minggu, (1/12/2019) Muhanif kedatangan calon penghuni kos. Otomatis pemasukannya bertambah, karena dari 22 kamar kos, hanya 11 yang terisi.
Salah satu kamar yang diincar calon penyewanya hari itu berada paling depan, tepat di dekat pintu keluar dan pohon mangga. Tapi kondisinya tergembok dari luar.