Dari sekian kunci yang dipakai Muhanif untuk membuka gembok kamar kos yang diinginkan penghuni baru tak ada yang cocok, sehingga harus dibuka paksa.
Menurut Christina, gembok untuk menguni kamar tersebut tidak sama dengan gembok yang disediakan Muhanif kepada penghuni kosnya.
"Gemboknya diganti," ujar dia.
Bukan main kagetnya Muhanif dan calon penghuni baru, karena hidung mereka dipaksa mencium aroma busuk jasad manusia berkelamin perempuan di atas tempat tidur.
"Itu benar kos laki-laki, bukan kos keluarga. Penyewa di sana susah untuk dimintai data," ungkap Lurah Sidomoro, Christina Triandajani, Senin (2/12/2019).
Buru-buru Muhanif menuju rumah M Chakul Yakin, Ketua RT 05. Keduanya kembali ke kos dan sama-sama menyaksikan mayat dalam kondisi sudah membusuk.
Wajah mayat perempuan itu menghitam, sudah kempis dan tengkoraknya terlihat. Tangan sudah tak utuh, badan kurus menyusut dan perutnya membesar.
"Setelah dibuka paksa, langsung kelihatan mayat perempuan itu seperti onggokan," sambung Christina.
Penghuni terakhir kamar kos di mana jasad Kasniti ditemukan adalah Untung, asal Jombang, tukang jagal di rumah pemotongan hewan di Gresik.
Kasat Reskrim Polres Gresik, AKP Panji Pratistha Wijaya menjelaskan, Untung meninggalkan kamar kos Muhanif sejak Mei 2019.
(TribunJakarta/ TribunPadang/Kompas)