TRIBUNNEWS.COM - Bupati Karanganyar, Juliyatmono mengatakan wacana pembentukan Provinsi Solo Raya sebetulnya tinggal menunggu kemauan dari para elit politiknya.
Menurutnya, dari sekian orang yang ia temui, mereka tidak memberikan sinyal penolakan terhadap gagasan penyatuan 7 wilayah administrasi pemerintahan daerah di bawah payung Provinsi Solo Raya.
"Saya ngobrol secara non formal. Secara pribadi masing-masing tidak ada penolakan"
"Cuma tidak punya keberanian, terlebih kepada orang politiknya," kata Juliyatmono saat menjadi pemateri di acara diskusi bertajuk Buka-Bukaan Bicara Provinsi Solo Raya di Kantor Tribunnews, Kamis (16/1/2020) kemarin.
Juliyatmono melihat kondisi ini tidak lepas dari pengaruh partai politik pemenang Pemilu Legislatif tahun 2019.
Ia menilai, ketika pimpinan partai politik tersebut mengamini, Provinsi Solo Raya akan segera terealisasi.
"Kita lihat statistik politik, mayoritas PDI Perjuangan, kalau Bu Mega perintahkan, selesai itu Provinsi Solo Raya. Endingnya nanti seperti itu," ujarnya.
Bahkan Juliyatmono mengklaim Joko Widodo (Jokowi) pernah menyetujui pembentukan Provinsi Solo Raya saat menjabat Wali Kota Solo.
"Apakah Pak Jokowi setuju? Saya yakini Pak Jokowi pernah menggagas waktu menjabat wali kota, saat itu pernah menggagas," ujar Juliyatmono
Ia melanjutkan, ketika semua elit politik baik di tingkat DPRD hingga pusat memiliki suara yang sama, pembentukan Provinsi Solo Raya tidak perlu menunggu waktu.
"DPR sepakat, provinsi setuju terus dikirim ke pusat terus di kaji. Selesai tinggal menghitung kebutuhan biaya berapa yang dibutuhkan," lanjutnya.
Baca: Fakta-fakta Viral Video Maling Kambing Dimasukan Karung yang Tertangkap CCTV Warga
Awal mula ide pendirian Provinsi Solo Raya
Dalam kesempatan tersebut, Juliyatmono juga menyampaikan gagasan untuk membetuk Provinsi Solo Raya sudah ia munculkan sejak lama.