TRIBUNNEWS.COM - Bupati Karanganyar, Juliyatmono mengatakan salah satu urgensi pembentukan Provinsi Solo Raya adalah mewadahi potensi kaum milenial.
Mereka diharapkan mampu berkembang secara kompetitif dengan keberadaan Provinsi Solo Raya.
Juliyatmono menilai dengan status pemerintahan yang ada dari 6 kabupaten dan 1 kota yang berdiri sendiri-sendiri, membuat mereka (kaum milenial) terbatas ruang geraknya.
"Mau lari ke mana anak muda ini? Jakarta sudah banjir, sudah kayak begitu. Ke Semarang juga jauh," katanya saat menjadi pemateri di acara Obrolan Mepet Sawah di Kantor Tribunnews, Kamis (16/1/2020).
Juliyatmono juga menyakini kehadiran Provinsi Solo Raya mampu memercepat proses penyelesaian masalah.
"Improvisasi akan cepat, disamping akan memberikan pelayanan yang cepat untuk mengeksekusi keputusan apapun," lanjutnya.
Ia juga bermimpi kehadiran provinsi baru tersebut akan memperbaiki semua sektor yang ada.
"Betapa dasyatnya kalau jadi provinsi. Solo Raya karena wilayahnya berdekatan akan menjadi kota-kota semua"
"Pusat perdagangan, jasa, pendidikan, dan seterusnya, akan membuka lapangan pekerjaan yang sangat luas," tandasnya.
Baca: Fakta-fakta Viral Video Maling Kambing Dimasukan Karung yang Tertangkap CCTV Warga
Dalam kesempatannya tersebut, Juliyatmono juga membeberkan wacana Pembentukan Provinsi Solo Raya sudah ia munculkan sejak lama.
Bahkan sebelum menduduki kursi jabatan Bupati Karanganyar.
"Sebetulnya secara pribadi, sudah lama bermimpi mengagas itu, mungkin sejak 98-an," tutur Juliyatmono.
Dirinya menjelaskan secara garis besar ide pendirian Provinsi Solo Raya berasal pengalamannya selama menjadi bupati.