Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rezi Azwar
TRIBUNNEWS.COM, PADANG - Sungai Tapan di Pesisir Selatan meluap akibat hujan deras, Senin (20/1/2020).
Camat Ranah Ampek Hulu Tapan, Mar Alamsyah menyebut ada 40 rumah terendam banjir.
Warga terpaksa mengungsi ke rumah warga lainnya atau tetangga yang tidak terkena banjir.
"Air ini mulai naik sekitar pukul 17.00 WIB. Banjir ini disebabkan oleh adanya hujan, namun hujan ini tidak rata. Hujan turun sejak pagi, namun hujan itu turun sangat deras pada sore hari sekitar pukul 16.00 WIB," katanya.
Camat Ranah Ampek Hulu Tapan menduga hujan terjadi di daerah hulu yang menyebabkan air sungai mengalami peningkatan dan meluap ke pemukikan warga masyarakat.
"Di sungai ada tumbukan air sehingga air sungainya berbelok di Binjai Tapan. Lokasi tersebut dekat dengan kantor Camat Ranah Ampek Hulu Tapan," ujarnya.
Alamsyah mengatakan air sampai merendam Kantor Camat yang jaraknya sekitar 500 meter dari Sungai Batang Tapan.
"Untuk ketinggian air kalau di kantor camat ada sekitar 40 cm. Namun, air ini tidak merendam semua rumah, karena air mengalir ke daerah rendah," ujarnya.
Untuk sementara ia belum ada mendapat laporan adanya rumah warga yang dilaporkan hanyut.
Namun, warga mengungsi ke rumah tetangga karena rumah mereka terendam banjir.
Baca: Risma Dikabarkan akan Maju di Pilkada DKI, Gembong Warsono Singgung Banjir Jakarta: Sensi Betul
Baca: Ungkit Anggaran Lem Aibon hingga Banjir DKI, Ade Armando Kritisi Anies Baswedan: Pemimpin yang Buruk
Baca: Anies Baswedan Dihujat karena Banjir, Geisz Chalifah Bandingkan dengan Era Ahok: Jauh, Jauh Sekali
"Ada sekitar 40 rumah, atau 40 kepala keluarga. Kejadian banjir ini tidak akan berlangsung lama, karena ini adalah luapan air Sungai Batang Tapan. Air sudah mulai surut pada malam ini," ujarnya.
Camat Ranah Ampek Hulu Tapan menambahkan, hujan sudah berhenti dan masyarakat ada yang sudah kembali ke rumah.
Sebagian warga diperkirakan juga kembali esok hari.
Namun, disebutkannya jika esok kembali hujan, maka akan melimpah lagi dan masyarakat akan kembali mengungsi.
"Sebenarnya banjir ini sejak minggu yang lalu sudah terjadi, hampir setiap hari. Masyarakat sudah tahu apa yang akan dilakukan dan masyarakat tahu air kapan surutnya sehingga selalu waspada," ungkapnya.
Seminggu yang lalu banjir terjadi selama tiga hari berturut-turut karena meluapnya Batang Tapan.
Baca: Tak Berfungsi 3 Pengeras Suara Peringatan Dini di Petogogan, Terakhir Kali Berfungsi Pada 2017
Baca: Saat Gubernur DKI Dikritik Ade Armando soal Banjir, Pendukung Anies: Ini Kebencian Berdasar Opini
Baca: Jakarta Kembali Terendam Banjir, Anies Baswedan Langsung Turun ke Lokasi
"Pada tahun 2018 tebing penahan tumbukan arus air itu ambruk. Karena sudah hancur, air yang berarus deras langsung naik ke daratan. Dahulu sudah kita buat tanggul darurat dari BPBD Kabupaten," kata dia.
Tanggul darurat tersebut kembali jebol akibat hujan yang sering turun dan membuat debit air meningkat.
"Kemarin kami juga sudah bergotong royong membentuk tanggul sementara lagi, namun air tetap naik lagi. Seharusnya sungai tidak boleh berbelok patah, karena tebing terus dihantamnya," katanya.
Ia sudah berusaha mengusulkan perbaikan pembuatan tanggul yang kuat dengan membuat proposal pengajuan bantuan.
Akan ada bantuan yang turun untuk memperbaiki tanggul Sungai Batang Tapan yang menjadi penyebab banjir.
Artikel ini telah tayang di Tribunpadang.com dengan judul BREAKING NEWS: Luapan Air Sungai Tapan di Pesisir Selatan Rendam 40 Rumah, Diawali Hujan Sejak Pagi