TRIBUNNEWS.COM - M. Angga Nurmawan, seorang mahasiswa semester akhir di Politeknik Negeri Jember tewas membusuk di kamar kosnya, Senin (20/1/2020).
Sebelum meninggal dunia, Angga sempat mengeluh kepada ibunya jika dirinya sedang sakit melalui sambungan telepon.
Ketika diberitahu anaknya meninggal dunia, ibu Angga sempat tak percaya dan mengira polisi hanyalah oknum penipuan.
Pasalnya, korban baru mengaku sakit pada ibunya sekitar seminggu lalu.
“Kami menghubungi orangtuanya, ternyata ibunya ditelepon seminggu lalu, bilangnya sakit,” kata Wakil Direktur III Bidang Kemahasiswaan Politeknik Negeri Jember Wahyu Kurnia Dewanto saat dihubungi via telepon, Senin.
• Jenazah Ibunya Sudah Membusuk 7 Hari di Rumah, Sang Anak Malah Tak Bolehkan Tetangga Memeriksa
Pihak kampus Polije telah mendatangi lokasi rumah indekos korban untuk memastikan mahasiswa tersebut.
“Saya dapat informasinya sore tadi, dari kemahasiswaan, Pak Yahya dan Juwanto, yang ke TKP. Ternyata valid mahasiswa saya,” imbuhnya.
Almarhum merupakan mahasiswa jurusan Teknik Komputer angkatan 2016 dan penerima beasiswa Bidik Misi. Di akhir masa hidupnya, Angga memasuki semester VIII dan sedang mengerjakan tugas akhir.
“Baru selesai mengikuti PKL,” tambah Wahyu.
Setelah mengetahui mahasiswanya meninggal dunia, pihak kampus lalu menghubungi orangtua melalui telepon.