"Yang aku tahu, dia bilang dia suka sama wanita yang mau kerja, dia suka sama wanita yang mandiri, dan dia suka sama pekerjaanku," tuturnya.
"Bingung mau marah tapi nggak bisa," sambung NM.
NM merasa sakit hati namun tetap berusaha mempertahankannya hingga hari pernikahan tiba.
Hingga hari ketiga pernikahan, semua berjalan dengan normal.
Keduanya pun masih sama-sama mengambil cuti dan menikmati waktu-waktu berdua di rumah.
Namun, mulai di hari keempat, NM menemukan banyak kejanggalan dari sikap suaminya.
Sampai akhirnya pada hari ke-12, pada saat NM dalam keadaan sakit, suaminya memutuskan untuk tidak melanjutkan pernikahannya.
Keputusan itu pun hanya disampaikan melalui telepon.
Ia sempat menuturkan pada NM bahwa dirinya masih mengalami trauma.
NM tak tahu pasti trauma yang dialami suaminya, ia hanya mengetahui bahwa suaminya sempat gagal menikah ketika sudah bertunangan.
Hingga saat ini, NM menuturkan, pihak laki-laki dan keluarganya sama sekali belum menemuinya.
Ia pun menyesalkan sikap mereka yang terkesan lepas tanggung jawab.
Lebih lanjut, NM berencana mengajukan pembatalan pernikahan dan perceraian.
"Rencananya saya mau mengajukan pembatalan pernikahan dan perceraian tapi masih dalam tahap diskusi keluarga," ungkapnya.