"Tapi aku ngga jawab saat itu juga, aku minta waktu buat mikir," lanjut NM.
Setelah mendiskusikannya pada orang tua, lima hari kemudian, NM akhirnya menyetujui niat suaminya untuk melamar.
Pada saat itu, suaminya pun langsung menemui orang tua NM untuk menyampaikan niat baiknya.
Tidak Merasakan Keanehan
NM mengaku tak merasakan keanehan apapun saat menanti hari H pernikahannya tiba.
"Kami menunggu sekitar 8 bulan sampai hari H pernikahan, tidak ada yang aneh, semua berjalan lancar sampai kami melakukan sesi prewedding," ungkapnya.
Menurutnya, belum ada yang aneh saat mereka melangsungkan foto prewedding.
Ia dan sang suami sangat menikmati proses mereka menuju pernikahan.
"Nggak ada pikiran lain selain seneng, bahagia, dan bersyukur sama Allah sudah diberi kenikmatan seindah ini," kenangnya.
Bahkan, setiap bertemu pun NM mengatakan ia dan suaminya selalu membicarakan persiapan pernikahan mereka dengan antusias.
Sampai akhirnya, satu bulan sebelum pernikahan, NM mulai menemukan sedikit kendala.
"Kita selisih pendapat sampai bertengkar hebat," tuturnya.
Permasalahan ini membuat NM mampu melihat sikap suaminya ketika marah.
"Gimana nada tingginya dia, gimana telunjuknya nunjuk-nunjuk, dan aku nggak nyangka kalau dia sampai berani dorong aku," kata NM.