Seorang temannya mengaku sudah sering mengingatkan Hasan agar tidak mencari mangsa anak-anak laki-laki.
Namun ternyata Hasan mengabaikan peringatan itu.
Bahkan menurut temannya ini, dia meminjam uang ke tukang kredit untuk upah kencan dengan para korban.
“Dia itu sebenarnya tidak kaya, kemana-mana naik sepeda. Tapi dia nekat utang hanya untuk wikwik,” ujar salah satu temannya itu.
Penangkapan Hasan oleh personil Polda Jatim membuat para pedagang di Pasar Burung Beji terkejut.
Mereka tidak menyangka Hasan yang dikenal tidak neko-neko malah terjerat kasus pencabulan anak.
“Dia itu pernah diajak jadi pekersa seks waria, tapi dia menolak. Tapi ternyata malah jadi predator anak,” pungkas sumber itu.
Sebelumnya Koordinator Unit Layanan Terpadu Perlindungan Sosial Anak Integratif (ULT PSAI) Tulungagung, Sunarto menduga, para korban digilir di antara komunitas gay.
Sebab dari tiga korban yang didampingi ULT PSAI, pernah menjadi korban predator anak lainnya, Roni alias Kabul.
Hasan adalah predator anak sejenis kelima yang ditangkap di Tulungagung.
Dia diduga telah setubuhi anak laki-laki berjumlah sebelas orang.
Diungkap penyidik Polda Jatim, ternyata, pedofil ini merupakan ketua Ikatan Gay Tulungagung atau disingkat (IGAY@TA).
Bujang lapuk bernama M Hasan (41) alias Mami Hasan ini terlihat tertunduk lesu saat kasusnya diungkap ke publik oleh Ditreskrimum Polda Jatim, Senin (20/1/2020).
Catatan penyidik, terungkap bahwa Hasan telah menyetubuhi sedikitnya 11 anak di bawah umur yang masih berstatus pelajar.