Ia tak menampik saat penyidik mengulas modus operandi yang dilakukannya terhadap para korban.
Tak jarang, para korban kerap mendatangi Hasan terlebih dulu dengan alasan membutuhkan uang.
Lalu Hasan memberikan sejumlah uang yang diminta korbannya, namun dengan imbalan, mereka harus mau 'melayani' Hasan tatkala nafsunya tak lagi dapat ditahan.
"Mereka datang ke saya butuh uang, terus main mau, kemudian masuk kamar terus dia telanjang," pungkas Hasan.
Punya warkop
Sebelumnya, polisi menemukan banyak kondom dan daftar tarif kencan di kamar H (30), pria Tuluangagung tersangka pencabulan anak di bawah umur.
Polisi juga mengungkap korban H mencapai 21 anak usia SMP dan SMA di Tulungagung.
Aksi H dilakukan diam-diam di rumahnya di Kelurahan Sembung, Tulungagung hingga membuat tetangganya tak curiga.
Hasan ditangkap setelah sebelumnya personel Polda Jatim menangkap Muhanjar Sidik (42), alias Bang Jek, warga Dusun Mayangan, Desa Srikaton, Kecamatan Ngantru pada September 2019.
Ada sekitar tujuh anak laki-laki yang menjadi korban.
Pelaku berikitnya yang ditangkap personil Polda Jatim adalah Purwanto alias Poernanda, pemilik salon rias pengantin di Desa Bangoan, Kecamatan Kedungwaru.
Poernanda ditangka pada juli 2019 dengan korban dua anak laki-laki
Sedangkan Polres Tulungagung pernah menangkap Roni alias Kabul, pada Oktober 2018. (Luhur Pambudi/David Yohanes)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Gay Tulungagung Pelaku Kekerasan Seksual ke Anak Mengaku Pernah Dikecewakan Perempuan