TRIBUNNEWS.COM, TASIKMALAYA - Jumlah korban meninggal akibat pesta miras oplosan di kaki Gunung Galunggung, Desa Jayamukti, Kecamatan Leuwisari, Kabupaten Tasikmalaya, hingga Kamis (23/1/2020) siang terhitung masih empat orang.
Keempatnya secara hampir bersamaan dimakamkan di kampung masing-masing.
Tedi (25) dan Yd (17) dimakamkan di pemakaman Kampung Ceumceum, Rn (17) dimakamkan di Kampung Nangorak Jami, serta Dv (17) di Kampung Cigadog.
Yang terakhir dimakamkan Dv.
Empat pemuda lainnya, Dika, Ukong, Andi, dan Panji masih dalam perawatan intensif di RSU SMC Singaparna.
Pemuda lainnya yang sempat menegak, hingga saat ini kondisinya masih baik-baik saja.
Baca: Istri Wagub Jabar Siap Maju di Pilkada Kabupaten Tasikmalaya Jika Ada yang Mengusung
Baca: Diduga Perkosa Balita 16 Bulan, Pria di Tasikmalaya Diamuk Massa, Pelaku Kini Disembunyikan Keluarga
Baca: Mengenal Kesultanan Selaco, Keturunan Padjajaran, Terima Dana dari Swiss, Dapat Legalitas dari PBB
Kemungkinan mereka hanya minum sedikit miras oplosan.
Menurut informasi yang dihimpun Tribun Jabar, pesta miras tersebut digelar di dua tempat yakni belakang kompleks sebuah perumahan (real estate) di Kampung Ceumceum serta di lokasi pintu irigasi Ciputat.
Sejumlah warga setempat menyebut, pesta itu digelar dalam rangka ulang tahun salah seorang korban.
"Kami sendiri tidak mengetahui adanya kegiatan dilarang tersebut. Tahu-tahu heboh ada pemuda yang menderita sakit perut dan muntah-muntah serta ada yang dilarikan ke rumah sakit," ujar Deni, Ketua RW di Kampung Ceumceum.
Seorang ustaz di Kampung Nangorak Jami, Ustaz Jajang Ahmad, mengaku terkejut dan prihatin dengan munculnya kasus tersebut.
"Baru kali ini ada kejadian seperti ini. Mudah-mudahan ini yang pertama dan terakhir," katanya.
Pesta miras berakhir maut ini masih menjadi perbincangan warga setempat.
Seusai pemakaman, warga masih berkerumun di warung atau rumah tetangga, membicarakan kejadian yang tak terduga ini.
Dua pemuda warga Kampung Ceumceum, Desa Jayamukti, Kecamatan Leuwisari, Kabupaten Tasikmalaya, korban tewas miras oplosan dimakamkan di pemakaman kampung setempat, Kamis (23/1/2020) pagi.
Satu dari dua korban, Yd (17), adalah pelajar SMK setempat.
Korban lainnya bernama Tedi (25).
Tedi ini menurut warga yang melaksanakan perayaan ulang tahun.
Suasana duka mewarnai pemakaman, terutama keluarga dekat korban.
Ketua RW setempat, Deni, mengaku prihatin dengan adanya peristiwa tersebut.
"Saya diberitahu warga adanya musibah ini. Saya baru dua bulan jadi Ketua RW dan prihatin atas musibah ini," ujarnya, ditemui seusai pemakaman.
Menurut Deni, Yd sebenarnya anak yang baik.
Hanya saja kemungkinan terbawa-bawa yang lain.
Mengingat pemuda yang terlibat pesta miras, menurut informasi warga mencapai belasan orang.
Deni menambahkan, Yudi sudah mulai keracunan sejak Rabu dini hari.
Pagi harinya dia dilarikan ke RSU SMC Singaparna.
Namun karena kondisinya sudah parah, ia mengembuskan nafas terkhirnya sekitar pukul 12.00
Sementara Tedi baru merasakan dampak miras oplosan sejak Rabu (22/1/2020) sore.
"Ia kemudian dilarikan ke rumah sakit sekitar magriban. Namun katanya ketika diperiksa oleh petugas rumah sakit sudah meninggal," ujar Deni.
Deni menambahkan, kejadian tersebut akan dijadikan pemicu membina lebih serius generasi muda di wilayahnya.
"Saya sebenarnya sudah menyusun program kepemudaan, di antaranya sudah tentu soal antiminuman keras dan narkoba. Eh, ada kejadian ini. Ini harus jadi pemicu membina mereka lebih baik lagi," katanya.
Ini Kronologisnya
Empat warga Desa Jayamukti, Kecamatan Leuwisari, Kabupaten Tasikmalaya, tewas setelah menggelar pesta miras oplosan, Selasa (21/1/2020) malam.
Mereka mulai keracunan miras Rabu (22/1/2020).
Dan hingga Kamis (23/1/2020) korban keracunan terus bertambah dengan gejala mual dan muntah.
Sebagian dilarikan ke RSU SMC Singaparna.
Hingga saat ini sudah tercatat empat orang tewas.
Tercatat belasan pemuda yang menggelar pesta miras oplosan.
Dari hasil penelusuran warga, miras oplosan terdiri dari alkohol 70 persen dicampur dengan minuman berenergi.
"Setahu saya sudah empat orang yang meninggal ada yang di rumah sakit ada yang di rumah," kata Amas, relawan bencana Kabupaten Tasikmalaya, di lokasi.
Keempat warga yang meninggal yakni, Yd (17), Tedi 25), Dv (17) dan Rn (17).
Sejumlah korban lain dalam kondisi cukup mengkhawatirkan.
Mereka antara lain Dika, Ukong, Fanji, Yaya, dan Andi Purnama.
Menurut Amas, dari hasil penelusuran warga, pesta miras digelar karena ada salah seorang korban yang merayakan ulang tahun.
"Awalnya katanya hanya dua orang. Tapi kemudian diikuti oleh lainnya hingga jumlahnya belasan," ujarnya. (Firman Suryaman)
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Pesta Miras Berujung Maut di Kaki Gunung Galunggung Tasikmalaya Ternyata Digelar di Dua Tempat