TRIBUNNEWS.COM - Pakar Telematika, Roy Suryo, melaporkan petinggi Sunda Empire, Rangga Sasana, atas dugaan penyebaran berita bohong dan pencemaran nama baik.
Roy Suryo mengungkapkan, dirinya kecewa saat Rangga Sasana menyebut dirinya tak mengerti sejarah.
Hal itu disampaikan oleh petinggi Sunda Empire saat menjadi bintang tamu di acara talkshow stasiun televisi swasta.
Laporan Roy Suryo tersebut terdaftar di Polda Metro Jaya pada Jumat (24/1/2020).
"Yang bersangkutan malah mengatakan secara langsung kalau saya salah, tidak mengerti sejarah. Dia menuduh saya enggak mengerti sejarah," kata Roy di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (24/1/2020), dikutip dari Kompas.com.
Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga tersebut juga membuat laporan adanya dugaan penyebaran berita bohong karena diduga mengubah informasi di Wikipedia.
Roy Suryo menduga, ada pihak yang menulis di Wikipedia bahwa Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), berdiri di Lembang, Bandung.
"IP anonim itu merujuk ke Sunda Empire. Dia secara kasar dan tidak ilmiah telah mengubah sejarah melalui Wikipedia," kata dia.
Sebut Petinggi Sunda Empire 'Ngawur'
Roy Suryo menyebut, Rangga Sasana adalah orang yang sering menyampaikan pernyataan 'ngawur' tentang Sunda Empire.
Sehingga, dirinya melapor karena tidak ada orang lain yang membuat laporan.
"Saya merasa perlu melaporkan Rangga ini karena tak satu orang pun mengambil tindakan tegas atas aksi ngawur yang dilakukannya," kata Suryo saat dihubungi Tribunnews.com, Jumat (24/1/2020).
Bahkan, Roy juga menyebut Rangga Sasana telah menyebarkan pernyataan yang menyesatkan dan berbahaya bagi generasi muda.
"Yang dia lakukan itu menyesatkan, merusak nilai sejarah, merusak generasi muda yang tidak tahu," ujarnya.
Ia enggan menyampaikan secara detail mengenai jenis kejahatan dan barang bukti yang telah dikumpulkan untuk melaporkan Rangga Sasana.
"Intinya siang ini saya akan berkonsultasi dulu dengan penyidik Polda Metro Jaya, supaya tahu pasal apa saja yang bisa menjerat Rangga," imbuhnya.
Rangga Sasana Sebut Sunda Empire Bersahabat dengan Banyak Negara
Sebelumnya, petinggi Sunda Empire tersebut mengatakan, kerajaannya telah bersahabat dengan semua negara di dunia ini.
Ia menyebut, Sunda Empire telah membangung hubungan yang baik kepada Amerika Serikat, Inggris, dan Belanda.
Sehingga, Rangga Sasana mengatakan, membangun bangsa tidak cukup hanya di internal Indonesia saja.
"Semua negara-negara, Amerika kita juga bersahabat, Inggris bersahabat, Belanda juga, semuanya bersahabat," ujar Rangga Sasana, dikutip dari YouTube Kompas TV, Rabu (22/1/2020).
Ia menyinggung pengunduran dari sejumlah tokoh pemimpin seperti Paus Paulus dan Presiden Bank Dunia.
"Coba simak dengan kondisi bangsa-bangsa ini, kenapa Paus Paulus kemarin mengundurkan diri? Kenapa Presiden Bank Dunia mengundurkan diri? Padahal enak kok," imbuh dia.
"Persoalan-persoalan ini bangsa harus simak. Tidak cukup hanya persoalan di dalam Indonesia," lanjut Rangga.
Ia pun meminta masyarakat Indonesia lebih memperhatikan tatanan negara dari seluruh dunia.
"Tetapi tatanan semua negara kita harus diperhatikan," ungkap Rangga Sasana.
Diketahui, sederet klaim kontroversial dilontarkan oleh Sunda Empire.
Mereka mengklaim kerajaannya mampu mengendalikan senjata nuklir.
Bahkan, Rangga Sasana menegaskan, kemampuan Sunda Empire mengendalikan nuklir bukanlah hal khayalan atau fiksi.
Ia menyebut salah satu tujuannya adalah untuk menjaga tatanan bumi.
Selain itu, juga demi keselamatan bumi dan umat manusia di dunia.
Sunda Empire memprediksi pemerintahan dunia akan berakhir pada 15 Agustus 2020.
Setelah itu, kehidupan masyarakat dunia akan menjadi lebih baik dan sejahtera.
Mereka mengklaim, sistem pemerintahan dunia dikendalikan koordinat 0.0 di Bandung sebagai mercusuar dunia.
(Tribunnews.com/Nuryanti/Lusius Genik) (Kompas.com/Rindi Nuris Velarosdela)