cerita SUKSES @ariaa.prm murni karena pola perilaku aria sendiri dan keluarga nya serta dukungan medis yg di dapatkan aria selama ini, saya lebih sekedar memotivasinya saja sebagai bagian dari orang-orang yang peduli akan perilaku sehat,
terutama bicara dalam ikut berkontribusi mengurangi angka kelebihan berat badan yang selama ini menjadi kontributor utama penyakit kronis dan prematur kematian.
Semoga cerita ARIA PERMANA menjadi pelajaran yang berharga bagi kita semua ..
dan berharap anak-anak di indonesia memiliki orang tua dan keluarga yang mampu mempengaruhi nya secara positif sehingga bersedia dengan senang hati meniru perilaku sehat keluarga dan lingkungannya...
Sebelum menjadi orang tua yang bijaksana bagi anak kita, berlaku lah bijaksana bagi diri sendiri, terutama dalam meningkatkan kemampuan kita menciptakan kesenangan pada TUBUH kita melalui pola perilaku sehari- hari...
pola makan, pola gerak, pola istirahat, dan pola pandang .. TUT WURI HANDAYANI .. mengAJARkan cukup hanya dengan menCONTOHkan," tulis Ade Rai dalam keterangan postingannya.
Hindari Mie Instan
"Dulu makannya banyak, tapi sekarang lima sendok aja sudah kenyang," kata Arya.
Arya juga menyebut kebiasaannya dulu yakni makan mie instan, sekarang sudah tidak pernah.
Cerita soal kegemaran Aria terhadap mi instan dan minuman kemasan diamini ayahnya, Ade Somantri.
Konon, sebelum tubuh Arya "membesar", anak bungsunya itu dalam sehari minimal menghabiskan tiga bungkus mi instan dan puluhan gelas minuman kemasan.
"Arya hampir tidak pernah minum air putih," ungkap Ade.
Kata Ade, Arya akan terus menangis kencang jika kegemarannya itu tak terpenuhi.
Hal itu yang membuat Ade tak bisa berbuat apa-apa selain menuruti keginginan Arya.