Surat edaran dari Gubernur Bali terkait langkah antisipasi sudah diedarkan ke seluruh pihak terkait termasuk Konsulat Jendral yang ada di Bali.
Bahwa, diharapkan tidak ada terjadi kesimpangsiuran informasi yang membuat kepariwisataan di Bali menjadi tidak kondusif.
“Tidak ada juga kebijakan pembatasan wisatawan. Yang membatasi mobilisasi penduduk di China justru pemerintahan China sendiri,'' katanya.
Meski isu ini santer terdengar, kata Astawa tidak membuat jumlah wisatawan yang datang ke Bali ikut turun atau bahkan melakukan cancellation.
''Belum ada yang lapor apakah sudah ada cancellation dari wisatawan akibat informasi ini. Jadi belum ada keliatan apakah pengaruh terhadap jumlah kunjungan,'' ujarnya.
Jikalau ada, ia menambahkan pelayanan kesehatan di Bali juga sudah mumpuni untuk melakukan penanganan virus ini.
''Kami sudah lakukan imbauan kepada seluruh faskes yang ada di Bali untuk bersiap,” jelasnya.
Kakak Adik Terduga Terjangkit Virus Corona
Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Denpasar menerima tiga pasien wisatawan asing suspect atau dicurigai terjangkit virus Corona pada Rabu (22/1/2020) lalu.
Kini, ketiganya masih diobservasi dan menunggu hasil pemeriksaan.
"Sudah ada tiga pasien yang dibawa ke Sanglah. Masih suspect belum dinyatakan secara pasti," kata Direktur Medik dan Keperawatan RSUP Sanglah I Ketut Sudartana, Jumat (24/1/2020).
Sudartana mengatakan, untuk memastikannya, pihaknya telah mengirim hasil pemeriksaan ketiga pasien ke Jakarta.
Namun hasilnya belum keluar. Tiga pasien tersebut, satu berasal dari Meksiko namun lama tinggal di China.
Kemudian dia terbang ke Filipina dilanjutkan ke Jakarta hingga seminggu lalu tiba di Bali.
Keluhan pasien ini yakni demam. Adapun dua pasien lainnya berusia 5 dan 6 tahun berasal dari China.
Kini ketiganya sudah diberikan penanganan dengan obat penurun panas.
Untuk perkembangannya, kini ketiganya sudah membaik dengan temperatur suhu 37 derajat celcius.
Terkait kesiapan RSUP Sanglah, Sudartana mengatakan, sudah bersiap jika ada rujukan pasien dicurigai terjangkit virus Corona. Pihaknya juga sudah menyiapkan lima ruang isolasi.
"Jadi kami sudah siap dari segi tenaga medik, perawat, ruangan isolasi dan sudah siap semua. Tenaga kesehatan kami siap dan kami punya spesialis yang menangani penyakit dalam," katanya.
Reaksi Menlu
Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi menyebut tidak ada WNI yang terinfeksi virus corona di China.
Retno mengatakan, sampai saat ini pihaknya terus berkoordinasi dengan Kedutaan Besar RI di Beijing, Tiongkok.
Sebanyak 428 WNI di Wuhan sebagian besar merupakan mahasiswa.
Sementara itu, sekitar 1200 WNI di Beijing serta lebih dari 800 yang ada di Shanghai dipastikan tidak ada yang terjangkit virus itu.
Dilansir dari tayangan Kompas TV, Jumat (24/1/2020), saat ini sekitar 90 persen WNI yang ada di Tiongkok kembali ke tanah air untuk merayakan Imlek.
"Juga ada warga negara Indonesia yang lain, yang semuanya terpantau."
"Dari pantauan Kedutaan Indonesia di Beijing, belum ada informasi terjangkitnya atau terkenanya Warga Negara Indonesia dari wabah yang sedang terjadi di China," ujarnya. (TribunBali.com)