TRIBUNNEWS.COM, BALI - Tiga turis asal keberangkatan China tengah dirawat intensif dan ditempatkan di ruang isolasi Nusa Indah RSUP Sanglah, Bali.
Tiga turis tersebut diduga atau suspect terjangkit Virus Corona.
Tiga pasien suspect Virus Corona ini terdiri dari satu pria dewasa warga negara Meksiko yang telah tinggal lama di China dan kemudian bermigrasi ke Filipina dan Jakarta.
Sementara, dua pasien lain yakni anak-anak yang masih satu saudara kandung asal China yang masih berusia lima dan enam tahun.
TribunJakarta.com merangkum sejumlah informasi mengutip TribunBali.com terkait peristiwa itu.
Bermula Keluhan Badan Panas
Direktur Medik dan Keperawatan, dr I Ketut Sudarsana, saat dikonfirmasi via telepon seluler mengatakan, ketiga pasien ini bermula dari keluhan badan panas.
Pria Meksiko ini, terang Sudarsana tiba di Bali sejak (9/1/2020) dan kemudian mengeluh panas.
Sementara, hal serupa dialami kakak beradik usia enam tahun ini yang saat ini dirujuk dari RS BIMC.
"Sudah ada tiga pasien yg dibawa ke sanglah kemarin Masih suspect belum dinyatakan secara pasti untuk mendiagnosa perlu melakukan pemeriksaan swat? Yang dikirim ke Jakarta tapi belum ada hasilnya smentara kita awas sebagai observasi dulu,"
''Iya benar, ada tiga pasien yang kita curigai atau suspect (corona) dan kini sudah dirawat di RSUP Sanglah. Masih suspect artinya juga belum dinyatakan secara pasti. Masih kita periksa,'' tegasnya dikonfirmasi.
Lebih lanjut, ketiga pasien ini masih akan dirawat dan diobservasi secara intensif di ruang isolasi RSUP Sanglah.
''Hasil pemeriksaan sudah kami kirim ke Jakarta tapi belum ada (follow up) lebih lanjut. Sementara masih kita observasi,'' tambahnya.
Saat ini, kata dia kondisi ketiga pasien telah terpantau stabil dengan suhu tubuh sekitar 37 derajat celcius.
Saat ini, masih dalam terapi pengobatan penurun panas dan batuk dan diklaim tidak bermasalah.
Ia mengimbau kepada seluruh masyarakat apabila mendapati keluarga dan warga lain dengan gejala seperti demam, panas dan batuk dimohon segera mengakses pelayanan kesehatan terdekat.
Terkait kesiapan tim medis RSUP Sanglah pun dalam mengantisipasi virus ini sudah siap siaga menjadi RS Rujukan pasien suspect Virus Corona.
Pihaknya sudah mempersiapkan lima ruang isolasi sekaligus jika dibutuhkan sewaktu-waktu.
''Tenaga medis dan dokter spesialis juga semua sudah kita koordinasikan dan siap siaga,'' tegasnya.
Satu Pasien di Indonesia Diduga Terinfeksi Virus Corona dirawat di RS Sulianti Saroso Jakarta
Negara-negara di kawasan Asia Tenggara tengah mengantisipasi meluasnya Virus Corona yang ditemukan di China.
Bahkan, kasus penyebaran Virus Corona jenis baru dilaporkan telah memasuki negara Thailand dan Singapura.
Kewaspadaan ektra terhadap penularan Virus Corona harus ditingkatkan, mulai dari mendeteksi gejala awalnya, hal ini menyusul dugaan temuan satu pasien di Indonesia yang diduga terinfeksi Virus Corona.
Dilansir Tribun Bali via Kompas.com, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan Wiendra Waworuntu mengatakan, ada satu pasien terduga tertular virus korona jenis baru.
Pasien berinisial R (35) ini memiliki riwayat perjalanan dari China dan dirawat di Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Saroso, Jakarta.
”Keadaannya baik. (Pasien) Ini terduga. Setelah hasil laboratorium menunjukkan positif, baru disebut ada penularan. Ini suspect (dicurigai) sehingga diawasi intensif,” ujarnya di Jakarta, Kamis (23/1/2020), seperti dikutip Kompas.id.
Sementara itu, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes Siswanto mengatakan, pemeriksaan laboratorium pada kultur dahak pasien dicocokkan dengan genom virus korona baru (2019-nCoV) di portal Global Initiative on Sharing All Influenza Data.
Hasilnya keluar setelah dua hari.
Respon Kadis Pariwisata Bali
Saat ini virus Corona ini telah menyebar ke daratan lain seperti Thailand, Jepang, Korea Selatan hingga Singapura.
Indonesia, khususnya di Bali rupanya juga menjadi daerah yang berpotensi terkena penyebaran virus ini lantaran menjadi destinasi pariwisata populer dunia.
Terlebih, wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bali juga sebagian besar berasal dari Tiongkok, China.
Terbaru, kini sebanyak tiga orang turis yang masuk di Bali diduga atau suspect virus corona karena mengalami gejala pneumonia.
Mengetahui hal ini, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Putu Astawa telah melakukan sejumlah langkah antisipatif dengan berbagai pihak untuk melakukan deteksi dini mencegah penyebaran virus masuk ke Bali.
Seperti pemasangan alat deteksi suhu tubuh (thermal scanner) di Bandara Ngurah Rai.
''Apalagi 90 persen wisatawan luar negara kita masuk lewat jalur bandara. Jadi pengawasan intensif kita pusatkan disana (bandara),''' katanya saat dikonfirmasi Tribun-Bali.com, Jumat (24/1/2020).
• Bayi 1 Tahun Nangis Kesakitan Ulah Pria Beristri, Penyebabnya Buat Keluarga Korban Lapor Polisi
• Petinggi Sunda Empire Rangga Sasana Dilaporkan ke Polisi
Terpenting adalah dilakukan pengawasan dan deteksi dini terhadap keberadaan wisatawan yang datang dari Bali, khususnya Tiongkok.
Sementara, ditanya soal temuan tiga pasien asal Tiongkok yang di suspect Corona, ia berkata masih belum bisa dijamin kepastiannya.
Mengingat, ketiga pasien hanya diduga karena mengalami gejala-gejala serupa demam dan panas.
''Kan gak pasti itu karena virus corona. Masih suspect itu belum jelas kebenarannya. Bali hingga saat ini masih kondusif,'' klaimnya
Kendati begitu, langkah antisipatif terus digencarkan Pemprov Bali.
Surat edaran dari Gubernur Bali terkait langkah antisipasi sudah diedarkan ke seluruh pihak terkait termasuk Konsulat Jendral yang ada di Bali.
Bahwa, diharapkan tidak ada terjadi kesimpangsiuran informasi yang membuat kepariwisataan di Bali menjadi tidak kondusif.
“Tidak ada juga kebijakan pembatasan wisatawan. Yang membatasi mobilisasi penduduk di China justru pemerintahan China sendiri,'' katanya.
Meski isu ini santer terdengar, kata Astawa tidak membuat jumlah wisatawan yang datang ke Bali ikut turun atau bahkan melakukan cancellation.
''Belum ada yang lapor apakah sudah ada cancellation dari wisatawan akibat informasi ini. Jadi belum ada keliatan apakah pengaruh terhadap jumlah kunjungan,'' ujarnya.
Jikalau ada, ia menambahkan pelayanan kesehatan di Bali juga sudah mumpuni untuk melakukan penanganan virus ini.
''Kami sudah lakukan imbauan kepada seluruh faskes yang ada di Bali untuk bersiap,” jelasnya.
Kakak Adik Terduga Terjangkit Virus Corona
Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Denpasar menerima tiga pasien wisatawan asing suspect atau dicurigai terjangkit virus Corona pada Rabu (22/1/2020) lalu.
Kini, ketiganya masih diobservasi dan menunggu hasil pemeriksaan.
"Sudah ada tiga pasien yang dibawa ke Sanglah. Masih suspect belum dinyatakan secara pasti," kata Direktur Medik dan Keperawatan RSUP Sanglah I Ketut Sudartana, Jumat (24/1/2020).
Sudartana mengatakan, untuk memastikannya, pihaknya telah mengirim hasil pemeriksaan ketiga pasien ke Jakarta.
Namun hasilnya belum keluar. Tiga pasien tersebut, satu berasal dari Meksiko namun lama tinggal di China.
Kemudian dia terbang ke Filipina dilanjutkan ke Jakarta hingga seminggu lalu tiba di Bali.
Keluhan pasien ini yakni demam. Adapun dua pasien lainnya berusia 5 dan 6 tahun berasal dari China.
Kini ketiganya sudah diberikan penanganan dengan obat penurun panas.
Untuk perkembangannya, kini ketiganya sudah membaik dengan temperatur suhu 37 derajat celcius.
Terkait kesiapan RSUP Sanglah, Sudartana mengatakan, sudah bersiap jika ada rujukan pasien dicurigai terjangkit virus Corona. Pihaknya juga sudah menyiapkan lima ruang isolasi.
"Jadi kami sudah siap dari segi tenaga medik, perawat, ruangan isolasi dan sudah siap semua. Tenaga kesehatan kami siap dan kami punya spesialis yang menangani penyakit dalam," katanya.
Reaksi Menlu
Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi menyebut tidak ada WNI yang terinfeksi virus corona di China.
Retno mengatakan, sampai saat ini pihaknya terus berkoordinasi dengan Kedutaan Besar RI di Beijing, Tiongkok.
Sebanyak 428 WNI di Wuhan sebagian besar merupakan mahasiswa.
Sementara itu, sekitar 1200 WNI di Beijing serta lebih dari 800 yang ada di Shanghai dipastikan tidak ada yang terjangkit virus itu.
Dilansir dari tayangan Kompas TV, Jumat (24/1/2020), saat ini sekitar 90 persen WNI yang ada di Tiongkok kembali ke tanah air untuk merayakan Imlek.
"Juga ada warga negara Indonesia yang lain, yang semuanya terpantau."
"Dari pantauan Kedutaan Indonesia di Beijing, belum ada informasi terjangkitnya atau terkenanya Warga Negara Indonesia dari wabah yang sedang terjadi di China," ujarnya. (TribunBali.com)