TRIBUNNEWS.COM - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan enggan berkomentar soal penebangan ratusan pohon di pelataran sisi selatan Monas, Jakarta demi revitalisasi.
Gubernur Anies menyerahkan proyek revitalisasi Monas itu kepada Kepala Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Pertanahan (CKTRP), Heru Hermawanto.
"Nanti revitalisasi ke Citata (CKTRP, red) saja. Makasih. Thank you," kata Gubernur Anies dikutip dari channel YouTube KompasTV, Jumat (24/1/2020).
"Nggak-nggak," lanjutnya sambil mengacungkan jempol ke arah rekan media.
Di sisi lain, pengamat tata kota, Nirwanon Yoga menilai pemerintah perlu mencermati ulang proyek revitalisasi kawasan Monas yang dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
Menurutnya ada dua hal crucial dari proyek ini.
Pertama Nirwanon mengatakan recana revitalisasi kawasan Monas belum dianggap belum menjadi prioritas utama.
Terlebih awal tahun 2020 lalu, sejumlah wilayah di DKI Jakarta terendam oleh banjir.
"Dilihat dari urgensinya, ini belum dianggap mendesak"
"Kalau bicara konteksnya, apalagi Jakarta kemarin baru terdampak banjir," tegas Nirwanon.
Nirwanon berpandangan saat ini Gubernur Anies perlu mengambil langkah memperbanyak kawasan resapan air atau ruang terbuka hijau.
"Bukan yang sudah ada di revitalisasi. Dengan demikian Jakarta akan lebih siap lagi mengatasai banjir," lanjutnya.
Baca: Kisah Hidup Yenny Wahid, Komisaris Garuda: Diberi Mahar 40 Ekor Sapi hingga Pernah Ditodong Senjata
Kedua, Nirwanon membeberkan, proyek revitalisasi dalam padangan ilmu tata ruang kota dianggap tidak ramah lingkungan.
Ini dilihat dari tekniknya dengan menebang ratusan pohon di kawasan sisi selatan Monas.
"Kalau idealnya ramah lingkungan itu, bagaimana mempertahankan 190 pohon dan berusaha menambahnya," tutup Nirwanon.
Sebelumnya diketahui sebanyak 190 pohon di sisi selatan kawasan Monumen Nasional (Monas) ditebang oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Penebangan ini dilakukan Pemprov DKI Jakarta dalam rangka revitalisasi kawasan monas.
Kawasan selatan Monas tersebut akan dibagun ruang terbuka publik yang terdiri dari plaza dan air mancur.
Diketahui revitalisasi kawasan dan Tugu Monas merupakan bagian dari master plan hasil sayembara yang digelar oleh Pemprov DKI Jakarta pada tahun 2018.
Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Jakarta angkat bicara soal langkah yang diambil oleh Pemerintah DKI Jakarta tersebut.
Divisi Kampanye Pemulihan Walhi Jakarta, Rehwinda Naibaho menyesalkan aksi penebangan pohon yang dilakukan oleh atas alasan revitalisasi kawasan Monas.
Baca: VIRAL Pembegalan Terekam CCTV, Reza Indragiri Sebut Kejahatan Satu Akan Diikuti Kejahatan Lainnya
"Mendengar penebangan pohon itu kan, amat sangat disayangkan," kata Rehwinda dikutip dari Program Kompas Siang, Senin (20/1/2020).
Menurutnya, saat ini ruang terbuka hijau (RTH) di wilayah DKI Jakarta masih kurang dan membutuhkan pengembangan dan penambahan RTH lainnya.
"Malah sekarang dilakukan penebangan pohon itu. Dengan rencana revitalisasi tadi yang dibilang," lanjut Rehwinda.
Ia menilai konsep revitalisasi yang diusung Pemprov DKI Jakarta dengan mengganti pohon dengan bagunan adalah langkah yang salah.
"Akan ada plaza budaya atau apapun namanya itu. Automotis yang ada kan bangunan."
"Adanya kawasan bangunan bukan ruang terbuka hijau. Jakarta butuh ruang terbuka hijau," tegas Rehwinda.
Baca: Angkat Bicara, Menko Polhukam Mahfud MD Sebut Kasus Pembunuhan Begal di Bekasi dan Malang Berbeda
Penjelasan pengelola kawasan Monas
Kepala Unit Pengelolaan Kawasam Monas, Isa Sarnuri memberikan keterangan perihal program revitalisasi di kawan Monas ini.
Program revitalisasi akan dilakukan selama 3 tahun, terhitung sejak tahun 2019 hingga 2021.
Isa membeberkan beberapa kawasan yang sudah ditebangi, akan kembali di tanam pohon kembali.
Termasuk 190 pohon di wilayah selatan Monas.
Baca: Dihujat Netizen setelah Viral, Perekam Video Emak-emak Masukkan Sampah ke Selokan Beri Penjelasan
Isa menjelaskan pohon-pohon tersebut sengaja ditebang karena kondisinya tidak tumbuh secara baik.
Ini lantaran adanya lapisan beton di bawah tanah di kawasan tersebut.
"Pohon kondisinya sudah tidak terlalu bagus lagi," tegas Isa.
Ia melanjutkan, selain ada 190 yang ditebang, ada 85 pohon lainnya yang dipindahkan di sisi Monas lainnya.
Sebanyak 55 pohon di pindahakan di sisi barat Monas, dan 30 pohon di sisi timur.
"Akan ditanam juga pohon di lokasi parkiran IRTI yang ada sekarang ini," tandas Isa.
"Konsepnya di selatan itu, kawasan terbuka terbuka publik," tambahnya.