TRIBUNNEWS.COM ,BANDUNG - Tiga petinggi Sunda Empire ditetapkan polisi sebagai tersangka, Selasa (28/1/2020).
Terungkap pula ternyata bukan Nasri Banks sebagai pemimpin tertinggi Sunda Empire.
Adalah seoarang wanita bernama Raden Ratnaningrum sebagai pemimpin tertinggi atau kaisar di Sunda Empire.
Salah satu petinggi Sunda Empire, Rangga Sasana sebelumnya pernah menyebut soal pimpinan tertinggi di kelompoknya tersebut.
Rangga Sasana berujar, pimpinan tertinggi dari Sunda Empire adalah Bunda Ratu.
"Saat ini kalau Sunda Empire pimpinan tertinggi adalah Ibunda Ratu Yang Mulia Sunda Empire Earth Empire adalah Bunda Ratu Agung Ratnaningrum Al-Misry Siliwangi," katanya, dikutip dari Nakita.id.
Baca: Para Petinggi Sunda Empire Jadi Tersangka: Bukan Nasri Banks, Wanita Ini Jadi Pemimpin Tertinggi
Baca: Sunda Empire Dipimpin Wanita, Gelarnya Bunda Ratu Agung Ratnaningrum Al-Misry Siliwangi
Baca: FAKTA Petinggi Sunda Empire Jadi Tersangka: Pasangan Suami Istri hingga Reaksi Ki Ageng Rangga
Sebelumnya, sosok pimpinan tertinggi Sunda Empire jarang tersorot publik.
Ia juga tak terlihat dalam sejumlah video yang viral di media sosial.
Saat di acara televisi pun, hanya Rangga Sasana saja lah yang vokal berbicara.
Kini, sosok perempuan bernama Ratnaningrum muncul di hadapan publik.
Ia hadir bersama dengan Nasri Banks dalam konferensi pers yang diadakan di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno Hatta, Bandung, Selasa (28/1/2020).
Nasri Banks sebelumnya mengaku sebagai Grand Prime Minister Sunda Empire.
Berdasarkan keterangan Direktur Ditreskrimum Polda Jabar Kombes Hendra Suhartiyono, Nasri Banks dan Ratnaningrum adalah suami istri.
Setelah heboh mengenai klaim-klaim Sunda Empire yang mengaku sebagai kekaisaran matahari, kini Nasri Banks, Ratnaningrum, dan Rangga Sasana ditetapkan sebagai tersangka.
Mereka jadi tersangka lantaran menyebarkan berita bohong dan kabar tak pasti untuk keonaran masyarakat.
Saat konferensi pers di Mapolda Jabar, Rangga Sasana masih belum terlihat hadir.
Ia disebut masih dalam perjalanan menuju Polda Jabar setelah diamankan di Tambun, Bekasi.
"Ketiga tersangka berinisial Nb atau Nasri Banks selaku tokoh Sunda Empire, sebagai perdana menteri dalam kedudukan. Lalu Rd, Raden Ratnaningrum dalam kedudukannya sebagai kaisar," ujar Kabid Humas Polda Jabar Saptono Erlangga, di Mapolda Jabar, Selasa (28/1/2020)..
Lebih lanjut Saptono Erlangga berujar, penetapan tersangka tersebut dilakukan setelah penyidik melakukan penyelidikan, memeriksa saksi, saksi ahli, dan alat bukti yang ada.
Para tersangka dijerat Pasal 14 dan 14 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Pemberlakuan KUH Pidana.
Sebelumnya, Sunda Empire mengaku sebagai kekaisaran matahari.
Mereka mengklaim, negara-negara di dunia harus mendaftar ulang pada Agustus 2020 ke kekaisaran matahari di Bandung.
Tak hanya itu, para petingginya juga sesumbar, menyebut seolah-olah Sunda Empire merupakan pemerintahan yang mengelola dunia.
Anggota Forum Silaturahmi Keraton Nusantara Roy Suryo bahkan menduga, kelompok Sunda Empire sudah mengubah artikel di Wikipedia mengenai sejarah PBB.
Dalam artikel yang sudah diubah, sidang 1 PBB diubah lokasinya jadi di Jalan Setiabudhi, Bandung.
Padahal, berdasarkan sejarah yang benar, lokasi sidang itu berada di Methodist Central Hall, Westminster, London pada 10 Januari 1946.
Berdasarkan pantauan TribunJabar.id, Nasri Banks dan Ratnaningrum tampak sudah mengenakan baju tahanan berwarna biru.
Ratnaningrum memiliki rambut yang pendek.
Selama konferensi pers, tak terlihat raut wajah tegang dari keduanya.
Mereka tampak tenang.
Nasri Banks dan Ratnaningrum bahkan saling melempar senyum.
"Keduanya itu suami istri.
Satu lagi nanti Ki Ageng Rangga sudah diamankan, dalam perjalanan menuju ke sini," ujar Kombes Hendra.
Keduanya diperiksa sejak tadi pagi.
Para tersangka dijerat Pasal 14 dan 14 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Pemberlakuan KUH Pidana yakni dengan sengaja menerbitkan keonaran dan menyebarkan berita bohong.
Saptono menjelaskan, ketiga orang tersebut terancam pidana penjara maksimal 10 tahun.
Diberitakan sebelumnya, sebuah rekaman video yang memperlihatkan kegiatan "Sunda Empire" beredar di media sosial.
Video tersebut memperlihatkan sejumlah orang mengenakan atribut seperti militer.
Salah seorang bahkan terlihat tengah berorasi ditengah kumpulan dan menyebutkan masa pemerintahan negara-negara yang akan berakhir pada 2020.
Polisi kemudian mendalami kegiatan Sunda Empire dengan melakukan pemeriksaan terhadap pemimpin dan anggotanya.
Polisi juga meminta sejumlah keterangan dari para sejarah, budayawan hingga ahli pidana.
Berdasarkan keterangan yang telah didapatkan diketahui selama 2019 kelompok ini sudah empat kali melakukan kegiatan di Isola Universitas Pendidikan Indonesia.
Polisi juga meminta keterangan saksi dari Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Jawa barat.
Diketahui kelompok yang mengaku mendapatkan sertifikat dari NATO ini tidak terdaftar sebagai ormas di Kesbangpol Jabar. (Yongky Yulius)
Artikel ini sebelumnya tayang di Tribun Jabar berjudul: Terungkap Siapa Sosok Pimpinan Tertinggi Sunda Empire, Ternyata Seorang Perempuan, Ini Penampilannya