TRIBUNNEWS.COM - "Kami harus melayani 10 orang dalam satu bulan. Saya juga diajak begituan empat kali. Untuk sekali main bayarnya Rp 300 Ribu. Nah, kalau menginap bayarnya jadi Rp 500 ribu," ungkap ARS, gadis belia asal Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (30/1).
Wajah manisnya mendadak berubah menjadi lesu ketika diamankan aparat Polres Pangkalpinang di kawasan lokalisasi Teluk Bayur, Kota Pangkalpinang.
Dia mengaku menjadi korban penipuan.
Saat berada di sebuah terminal di Kabupaten Bandung, dia disapa oleh seorang wanita yang belakangan ternyata muncikari.
"Awalnya mau naik angkot dipanggil oleh ibu-ibu, ditawari bekerja di Bangka sebagai pegawai karaoke. Ternyata layani laki-laki," kata ARS.
Kemudian, cewek berkulit putih ini dibawa ke Pangkalpinang.
"Ibu-ibu bernama Ica menitipkan kami di sini. Kami disuruh melayani tamu. Padahal janjinya hanya pemandu lagu," ujarnya di Ruang Unit PPA Polres Pangkalpinang.
Selama hampir satu minggu di lokalisasi, dia berutang Rp 3,4 juta.
"Itu untuk biaya tiket, membeli baju dan alat make up. Dan utang makan dan tempat tidur, " tambahnya.
Kini setelah hampir empat bulan di tempat esek-esek, dia harus melayani sebanyak 10 orang selama satu bulan.