"(Ularnya) sudah dibunuh sama keluarganya," kata Dede saat dihubungi Kompas.com, Senin (27/1/2020) siang.
Dede menerangkan, berdasarkan keterangan keluarga, ular itu ditemukan Norjani seminggu yang lalu.
"Korban itu biasa pelihara binatang, termasuk ular kobra," ujar Dede.
Selain itu, di Desa Pak Utan, Norjani dikenal pula sebagai dukun kampung atau biasa mengobati warga-warga sakit dengan teknik tradisional.
"Ya memang pandai mengobati orang dengan teknik tradisional atau dikenal sebagai dukun kampung," ungkap Dede.
Saat itu, dia dua kali digigit king kobra.
Gigitan pertama di tangan sebelah kanan, gigitan kedua di bagian kening.
Peristiwa itu bermula pada Sabtu, sekitar pukul 16.00 WIB saat Norjani melakukan atraksi di dekat rumahnya.
Sejumlah warga menyaksikan atraksi berbahaya itu.
Namun, saat memegang kobra, tampak binatang berbisa itu meliuk-liuk hingga berkali-kali menggigit Norjani.
Usai terkena dua kali gigitan, Norjani masih tampak biasa saja.
Bahkan, saat hendak diobati, dia tampak menolak.
Namun, sekitar pukul 18.30 WIB, Norjani mulai mengalami demam dan dilarikan ke Klinik Susteran di Kecamatan Menjalin, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat.
Usai mengalami demam dan dibawa ke klinik tersebut, Norjani sempat mendapat perawatan medis.
Namun, nyawanya tak tertolong.
"Korban kemudian meninggal dunia dan dimakamkan hari ini," ucap Dede. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judulĀ "Warga Penggal Kepala Ular Piton Sepanjang 8 Meter Usai Telan Anak Sapi"