TRIBUNNEWS.COM, BONDOWOSO - Hujan deras memicu banjir bandang terjadi di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur pada Rabu (29/1/2020) pukul 13.00 WIB.
Akibatnya 3 dusun di Desa Sempol serta 5 dusun di Desa Kalisat Kabupaten Bondowoso terkena dampaknya.
Dilaporkan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.
Namun sebanyak 4 orang terluka, tiga di antaranya sudah kembali ke rumah sementara satu orang lainnya masih dalam perawatan.
Sementara warga lainnya terpaksa mengungsi ke rumah tetangga atau saudara.
Sejauh ini jumlah kerusakan rumah masih dalam tahap pendataan. Begitu pula terkait infrastruktur.
Dalam rilisnya, Kapusdatinkom BNPB Agus Wibowo mengatakan beberapa upaya telah dilakukan.
"Upaya yang dilakukan adalah aktivasi Pos Komando penanganan darurat. Warga bersama Tim SAR, TNI dan POLRI Serta Relawan telah berupaya melakukan evakuasi korban terdampak. BPBD juga melakukan kaji cepat dampak bencana banjir bandang," ujarnya.
Baca: Banjir Bandang di Bondowoso, Warga Kaget Padahal Cuma Hujan Gerimis
Baca: Tak Hanya Terjang Ratusan Rumah, Banjir Bondowoso Hanyutkan Ternak Kambing Milik Warga
"Pembersihan material banjir bandang secara manual dan menggunakan alat berat, distribusi logistik, membuka Pos Logistik dan DUMLAP," kata dia.
Pemerintah Kabupaten Bondowoso juga sudah menerbitkan SK Tanggap Darurat tanggal 30 Januari 2020 selama 14 (empat belas) hari terhitung mulai tanggal 29 Januari 2020 s.d 11 Februari 2020.
Selain itu juga menetapkan Dandim 0822 selaku Komandan Posko.
Pemprov Jatim melakukan persiapan Pemberian CFW kepada warga sebesar Rp 50.000/OH.
"BNPB membantu Dana Siap Pakai (DSP) sebesar Rp 250 juta dan secara simbolis akan diserahkan diserahkan hari ini oleh anggota komisi 8 DPR RI," kata Agus.
Agus mengatakan terdapat sejumlah kendala dalam menanggulangi bencara ini yakni material banjir bandang yang bercampur lumpur, endapan lumpur yang cukup tebal hingga 120 cm, banyaknya kendaraan yang datang di lokasi mengakibatkan terhambatnya proses penanganan.
Serta kurangnya alat untuk membersihkan sisa material lumpur.
Saat ini kebutuhan mendesak berupa peralatan mandi, pakaian layak pakai, kebutuhan bayi dan ibu menyusui serta alat pembersih sisa material banjir bandang (gerobak sorong, sekop, cangkul).