News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gara-Gara Hoax Daging Tikus, Omset Penjualan Bakso Ini Anjlog dari Rp 1,5 Juta Jadi Rp 15 Ribu

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Polisi menggelar press conference hasil uji lab di Balai Veteriner di Boyolali, terhadap bakso yang diduga mengandung daging tikus dinyatakan negatif atau tidak mengandung daging tikus Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul TELANJUR VIRAL Bakso Daging Tikus, Kapolres Pastikan Hoax, Begini Ungkapan Sedih Sang Penjual, https://surabaya.tribunnews.com/2020/02/01/telanjur-viral-bakso-daging-tikus-kapolres-pastikan-hoax-begini-ungkapan-sedih-sang-penjual?page=all. Penulis: Rahadian Bagus Editor: Musahadah

Laporan Wartawan Surya Rahadian Bagus


TRIBUNNWS.COM, MADIUN -
Telanjur viral bakso daging tikus, polisi akhirnya memastikan hal itu tidak benar alias hoax. 

Polisi bahkan menunjukkan kelebihan lain bakso ini.

Penjual mengaku rugi jutaan rupiah akibat kabar hoax bakso daging tikus tersebut. 

Tidak adanya kandungan daging tikus di bakso itu disampaikan Kapolres Madiun, AKBP Ruruh Wicaksono saat menggelar press converence di Mapolres Madiun, Jumat (31/1/2020) sore.

"Hasil uji lab, dipastikan bahwa hasil sampel penjual bakso daging di Kecamatan  Pilangkenceng  dipastikan negatif daging tikus. Bahkan juga tidak mengandung boraks dan formalin," kata AKBP Ruruh Wicaksono. 

Ruruh menuturkan, untuk membuktikan kebenaran, ada tidaknya kandungan daging tikus dalam bakso yang menjadi viral itu, polisi mengirimkan sample ke laboratorium milik Balai Veteriner, Boyolali.

Hasilnya, bakso yang viral itu tidak mengandung campuran daging tikus ataupun kaki tikus, melainkan bagian  daging sapi yaitu bagian mulut.

Baca: Cerita Karyawan Warung Bakso di Jawa Timur Temukan Celana Dalam

Baca: YouTuber Anak Kuliner Kaget Saat Tahu Harga dan Cita Rasa Bakso Bu Cetar

"Ada tiga hal yg membedakan, satu kemarin yang menempel di bakso tidak terdapat kuku. Kalau kaki tikus asli terdapat kuku. Yang kedua, tidak terdapat telapak kaki, kalai kaki tikus ada telapak kakinya. Ketiga, tidak ada tulang, kalau kaki asli ada tulangnya," ungkapnya.

Atas hasil uji lab tersebut, ia meminta kepada seluruh masyarakat agar tidak perlu resah dan khawatir mengonsumsi bakso yang dijual oleh SR.

Dia juga mengimbau kepada warga agar tidak sembarangan memposting informasi yang ke media sosial yang belum dipastikan kebenarannya.

Penjual Rugi Besar

Dalam konferensi pers hadir ADR (20) warga Dusun Jatus, Dersa Kedungrejo, Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun dan temannya berinisial DL, selaku konsumen yang memposting video hingga akhirnya viral di media sosial.

Selain itu, polisi juga menghadirkan SR selaku penjual bakso.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini