TRIBUNNEWS.COMĀ - Petinggi King of The King, Juanda, ditangkap Polres Metro Tangerang Kota, Jumat (31/1/2020) lalu.
Saat jumpa pers, Juanda mengungkapkan sejumlah fakta sebelum dan setelah menjadi anggota King of The King.
Ia mengaku sudah tidak percaya dengan klaim dari King of The King yang menyebut mempunyai harta dari Soekarno di Bank Swiss Rp 60.000 triliun.
"(Sudah) enggak percaya lagi," kata Juanda di Polres Metro Tangerang Kota, Senin (3/2/2020), dikutip dari Kompas.com.
Juanda bergabung dengan King of The King dan menjadi lembaga keuangan tertinggi sejak Desember 2018.
Dirinya merupakan aparat sipil negara (ASN) di Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Ia mengaku diajak oleh Dony Pedro, orang yang disebut sebagai King of The King.
"Saya tertarik datang ke sana (Dony Pedro) karena (Dony) punya samurai," ungkapnya.
Juanda tertarik untuk membeli samurai Dony Pedro, karena dirinya merupakan pecinta barang antik.
"Samurai tombol 15 yang merupakan pin dari Bank Swiss (tempat harta Bung Karno disimpan)," katanya.
Setelah batalnya transaksi Samurai Tombol 15 itu, Juanda kerap dihubungi Dony Pedro dan menetapkan Juanda sebagai Ketua Umum Indonesia Mercusuar Dunia (IMD), lembaga keuangan King of The King.
"Saya menyesal," ungkap Juanda.
Mengutip Kompas.com, Juanda menyebut Dony Pedro adalah anggota tentara nasional Indonesia (TNI) aktif.
"Kepada saya, Dia (Dony Pedro) bilang tentara aktif," kata Juanda, Senin (3/2/2020).