"Masih sedikit ada kecemasan, karena masih diobservasi. Meski terus terang saya dan keluarga senang, karena Winda akhirnya sudah tiba di Indonesia," kata Sartono.
Sartono menyampaikan, jika Winda sudah diperbolehkan pulang ke kampung halaman di Lamongan, dia tetap akan mendukung pilihan anaknya dalam menuntut ilmu.
"Kalau memang Wuhan sudah aman, sudah steril dari virus corona, dia bisa balik lagi ke China. Tapi sementara ini, biar dia belajar di rumah dulu secara online," jelasnya.
Ia ingin Winda kembali dengan sehat ke rumah bertemu orangtuanya.
"Semoga semua dalam keadaan sehat, dan bisa pulang ke rumah dalam keadaan selamat," harap Sartono.
Pernyataan Rektor Unesa
Rektor Unesa, Nurhasan mengatakan, proses observasi yang ditangani oleh militer, pasti akan ada aturan dan prosedur ketat yang harus ditaati oleh para WNI.
Nurhasan menegaskan, jika pihak kampus dan keluarga diizinkan berkunjung ke Natuna, dirinya akan berangkat ke lokasi observasi para WNI dari Wuhan itu.
"Melihat perkembangan informasi saat ini, sepertinya belum ada tanda-tanda mahasiswa-mahasiswa kami boleh dikunjungi," ujar Nurhasan.
Jamin Kesehatan, Menkes Berkantor di Natuna
Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto diperintahkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk sementara berkantor di Natuna, Kepulauan Riau.
Alasannya, Menteri Kesehatan diharapkan bisa menjamin kesehatan 238 warga negara Indonesia (WNI) yang dikarantina selama 14 hari ke depan sejak tiba dari Wuhan, China, Minggu (2/2/2020).
Juru bicara Presiden, Fadjroel Rachman mengatakan, Terawan dan tim dari Kementerian Kesehatan akan memantau langsung kondisi dari WNI yang berada di Natuna.
"Demi menjamin perlindungan kesehatan yang sangat ketat maka dipantau langsung Menteri Kesehatan bersama tim yang diinstruksikan Presiden berkantor di Natuna," ujar Fadjroel Rachman, Senin (3/2/2020), diberitakan Tribunnews.com sebelumnya.