Laporan Reporter Tribun Jogja, Wisang Seto Pangaribowo
TRIBUNNEWS.COM, GUNUNGKIDUL - Arif Nur Rofiq (20), mahasiswa asal Dusun Gembuk, Desa Getas, Kecamatan Playen yang berkuliah di Yangzhou Polytechnic Collage tiba di rumahnya, Senin (3/2/2020) pukul 23.00 WIB.
Arif mengatakan hampir separuh penumpang pesawat yang berangkat dari Kota Yongzhou, China diisi oleh Warga Negara Indonesia (WNI).
Dia memutuskan pulang lantaran melihat kondisi di China semakin tidak kondusif lantaran penyebaran Virus Corona beberapa waktu terakhir ini.
Ia tinggal di asrama kampus yang terletak di Kota Yongzhou.
Meskipun jarak antara kota ia tinggal dengan Wuhan kota ditemukannya Virus Corona terbilang jauh, tetapi dampak dari penyebarannya dapat dirasakan Arif.
Arif mengatakan jika hendak ke Wuhan perlu waktu sekitar 4 jam perjalanan menggunakan kereta api.
Ia juga menceritakan selama kuliah ia tidak pernah mengunjungi Kota Wuhan.
"Jaraknya 4 jam perjalanan, tetapi dampaknya hingga ke kota tempat saya tinggal. Toko-toko tutup, kota juga menjadi sepi karena ada larangan untuk ke luar rumah," ujarnya saat ditemui di rumahnya, Selasa (4/2/2020).
Saat pulang, sudah ada warga Yongzhou yang terjangkit virus corona sebanyak 14 orang hingga saat ini.
Hal tersebut membuat Arif memutuskan untuk pulang ke Indonesia ditambah lagi orang tuanya memaksanya untuk pulang.
Baca: Waspada Info Palsu, Kabar Virus Corona Menyebar Lewat Keringat di Kaleng Makanan China Hanya Hoax
Baca: Ada Ancaman Virus Corona, Manulife Jamin Beri Perlindungan Menyeluruh ke Nasabah
Ia mengungkapkan informasi di China terkait penyebaran virus Corona pun simpang siur.
"Ada yang ngomong kalau virus corona dari kelelawar, ada juga yang ngomong kalau ada laboratorium yang bocor," ucapnya.
Arif mengungkapkan dia pulang bersama teman-temannya yang berasal dari Indonesia.