Firdaus tak menutup peluang, jumlah pihak yang merasa tertipu akan terus bertambah seiring berjalannya waktu.
"Memang untuk event-nya baru dilaksanakan 8 Februari 2020 sampai bulan Agustus 2020," ujar Firdaus.
"Nanti konsumennya (begitu) tahu (ditipu), pasti akan datang lagi, karena hari ini sudah 28 orang," imbuh dia.
Hingga Selasa (4/2/2020) sore, total sudah ada 28 orang yang melaporkan wedding organizer "Pandamanda".
Berdasarkan pengamatan Kompas.com, jumlah itu sudah melonjak hingga lebih dari 35 laporan hingga Selasa malam, karena korban terus mendatangi mapolres bahkan menyatroni ruko tempat Pandamanda berkantor.
4. Tawaran menggirukan
Strategi banting harga disertai sederet promo jadi cara Pandamanda merebut hati calon mempelai.
Berbekal publikasi yang rapi di media sosial, Pandamanda tak kelihatan mencurigakan.
Lusi, bukan nama sebenarnya, mengungkapkan bagaimana putrinya bisa terpikat oleh penawaran "Pandamanda".
Putri Lusi sendiri ogah bicara pada wartawan dan menyerahkan sepenuhnya pernyataan soal penipuan yang menderanya dari mulut Lusi dan calon ibu mertuanya.
"Ditawarinya cincin 10 gram. Lima gram buat mempelai laki-laki, lima gram buat mempelai perempuan," ujar Lusi yang minta nama, tanggal, dan lokasi pernikahan putrinya dirahasiakan, Selasa (4/2/2020) sore.
"Terus komplet semua. Rias, dekor, gaun pengantin. Kalau enggak salah Rp 50 juta," imbuh dia.
5. Keceplosan bohong
Prasetyo (27) mengaku baru sadar bahwa ia akan ditipu Pandamanda setelah pernyataan AS, pemilik Pandamanda, tidak logis.