TRIBUNNEWS.COM - Politikus Partai Gerindra, Andre Rosiade, mengikuti penggerebekan prostitusi online pada 26 Januari lalu di sebuah hotel berbintang di Kota Padang, Sumatera Barat.
Ada yang menyebut Andre sengaja menjebak para pelaku.
Ada juga pihak mempertanyakan kewenangannya saat terlibat penggerebekan tersebut.
Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Stefanus Satake Bayu Setianto, menjelaskan posisi Andre ketika kejadian penggerebekan sebagai masyarakat bisa yang memberikan infomasi kepada pihak berwenang.
"Untuk Pak Andre-nya hanya sebagai pemberi infomasi dalam ada kegiatan itu," kata Stefanus saat dihubungi Tribunnews, Kamis (6/2/2020).
Ia menegaskan Andre sebagaimana masyarakat lainnya yang membantu tugas institusi kepolisian dalam mengungkap suatu kasus.
"Pak Andre membantu tugas kepolisian, untuk mengungkap tindak pidana," imbuhnya.
Menurut Stefanus selama ini banyak tindak pidana berhasil diselesaikan berawal dari infomasi masyarakat.
"Karena masyarakat kalau memberikan infomasi kepada kepolisian."
"Ya memang banyak terungkap dari kasus-kasus berkat bantuan dari laporan atau infomasi masyarakat," ujar Stefanus.
Baca: Andre Rosiade Gerebek PSK di Padang, Cucu Bung Hatta Beri Sindiran Menohok
Stefanus melanjutkan, dari hasil penyidikan sementara nama Andre tidak dimasukkan dalam penyusunan pemberkasan laporan.
Baik sebagai pelapor maupun saksi atas penggerebekan kasus prostitusi online ini.
Ini dikarenakan waktu kejadian telah ada petugas kepolisian bersama Andre.
"Itu bisa tidak dimasukan dalam berkas karena sudah ada polisi yang di sana melakukan tugasnya, sifatnya kan tertangkap tangan."
"Sudah terwakilnya posisi Pak Andre oleh anggota kami," kata Stefanus.
Ia menambahkan, tidak menutup kemungkinan Andre akan dimintai keterangan dalam proses hukum kasus ini ke depan.
"Iya bisa saja, hasil pengembangan dari penyidikan selanjutnya bagaimana."
"Penyidik kalau memang diperlukan atau diminta oleh kejaksaan maupun di sidang bisa saja ya kan," tandas Stefanus.
Baca: Penggerebekan PSK di Padang yang Libatkan Andre Rosiade Tuai Kritikan, Dianggap Mempermalukan
Kasus terus dikembangkan
Dalam penggerebekan tersebut, Polda Sumbar mengamankan NV (27) yang merupakan PSK dan AF (24) selaku mucikari.
Keduanya juga ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus tersebut.
Penggerebekan prostitusi online itu dilakukan pada Minggu (26/1/2020).
Selain mengamankan NV dan AF, polisi juga menyita barang bukti berupa uang tunai Rp 750.000, satu buah alat kontrasepsi, dan dua unit ponsel milik pelaku.
Stefanus membeberkan saat ini kasus tersebut dalam tahap proses pemberkasan.
Diketahui AF baru menggeluti bisnis prostitusi online selama dua pekan terakhir sebelum akhirnya ditangkap.
"Untuk mucikari dia sampaikan sudah dapat 8 pelanggan. Nanti kalau ada pengembangan kita sampaikan," tutupnya.
Baca: Ombudsman Persoalkan Peran Politisi Gerindra Andre yang Ikutan Gerebek PSK
Keterangan Andre Rosiade
Politikus Partai Gerindra Andre Rosiade angkat bicara soal penggerebekan prostitusi online di Kota Padang.
Menurutnya, lokasi hotel tempat penggerebekan itu memang satu tempat dengan kegiatan penyampaian visi dan misi Calon Guberner di Sumatera Barat saat itu.
Di acara tersebut, banyak wartawan yang sedang meliput kegiatan itu, sehingga tidak aneh jika kemudian banyak wartawan yang datang turut menyaksikan penggerebakan itu.
"Kebetulan di hotel itu ada acara penyampaian visi dan misi calon gubernur sumatera barat di hotel yang sama, dan kemudian wartawan banyak meliput hal itu," ungkap Andre Rosiade saat berbicara di Sapa Indonesia Malam Kompas TV, Rabu (5/2/2020).
Baca: Andre Rosiade Gerebek PSK di Padang, Anggota Komisi III DPR RI Taufik Basari Angkat Bicara
"Kebetulan hotelnya sama, kebetulan waktu polisi datang dan mereka mendengar, ya tentu ini hot news bagi wartawan, sehingga wartawan ikut kesana," ungkap Andre.
Menurut Andre, pengungkapan prostitusi online di Padang itu merupakan tindak lanjut dari pelaporan dan keresahan dari masyarakat kepada dirinya.
Dikutip Kompas.com, Andre mengatakan dirinya sebagai anggota dewan hanya sebagai orang yang meneruskan laporan dari masyarakat kepada kepolisian.
Ia membantah jika dirinya dituduh melakukan penjebakan dengan memesan kamar tersebut.
"Tidak benar saya melakukan penjebakan kepada PSK itu. Yang memesan adalah warga yang melaporkan adanya prostitusi online, kemudian polisi perlu bukti dan akhirnya warga itu memesan dan kemudian digerebek," jelas Andre.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ini Jawaban Andre Rosiade Kenapa Dirinya Ikut dalam Penggerebekan PSK di Padang.
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan/Arif Tio Buqi Abdulah)