News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Strategi Polres Gunungkidul untuk Cegah Klitih, Patroli Setiap Hari hingga Pembinaan ke Sekolah

Editor: Ayu Miftakhul Husna
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Klitih

TRIBUNNEWS.COM - Polres Gunungkidul  meningkatkan patroli demi mencegah kejahatan jalanan atau sering disebut dengan klitih agar tidak masuk di wilayah Kabupaten Gunungkidul.

Menurut Kapolres Gunungkidul AKBP Agus Setiawan, pihaknya telah memerintahkan Sat Sabhara, Satreskrim, Santinel untuk bekerjasama dengan Polsek polsek untuk meningkatkan patroli.

"Personil sudah dibagi sesuai rayon masing-masing, dan melakukan patroli setiap hari untuk cegah klitih ini masuk ke Gunungkidul," katanya, Saat dihubungi Tribunjogja.com, Rabu (5/2/2020).

Pihaknya juga menugaskan Sat Bimas untuk melakukan pembinaan ke sekolah-sekolah dan juga melakukan koordinasi dengan kepala sekolah maupun guru-guru disetiap sekolah di Gunungkidul.

Baca: 4 Tips Liburan di Jogja Agar Terhindar dari Klitih

Baca: Tagar #DIYDaruratKlitih Viral di Twitter, Pariwisata di Jogja Tidak Terpengaruh Secara Langsung

Beberapa waktu lalu jajaran Pilres Gunungkidul Berhasil meringkus pelaku kejahatan jalanan yang mengancam warga dengan mengguanakan senjata api mainan.

"Jangan sampai terjadi di Gunungkidul mari kita cegah bersama-sama," katanya.

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Gunungkidul, Bahron Rasyid mengatakan, pihaknya telah menghimbau kepala kepala sekolah, para guru, beserta orangtua dan masyarakat untuk meningkatkan kepedulian.

Disinggung mengenai ada atau tidak pembinaan khusus kepada peserta didik saat ini belum ada.

"Cukup melalui guru masing-masing, karena justru guru yang paling paham dengan para anak-anak," ucapnya.

Baca: 2 Kasus Klitih Terjadi Kembali di Jogja, Ini Pengertian Klitih Menurut Pakar & Sosiolog Kriminalitas

Sebelumnya, Kepala LPKA Yogyakarya, Teguh, mengatakan pelaku kejahatan jalanan (klitih) yang tertangkap dan menjadi warga binaan Lembaga Permasyarakatan Khusus Anak (LPKA) Yogyakarta di Wonosari, kebanyakan tidak bermotif.

"Pelaku klitih ini memang berbeda jika dibandingkan dengan kejahatan-kejahatan di tempat lain yang membawa senjata api yang ingin merampok disini tidak, saat kita ngobrol disini mereka ngomong gak tau motifnya hanya senang-senang saja sama teman," katanya.

Saat disinggung mengenai apakah pelaku klitih menyesal, dirinya mengungkapkan fakta yang menggelitik.

Ia mencontohkan seorang pelaku pembacokan, setelah melakukan aksinya pelaku langsung memijit orangtua.

"Ada satu orang yang setelah melakukan pembacokan langsung pulang dan memijit orangtua karena merasa bersalah," ungkapnya.

Agar anak tidak melakukan perbuatan yang sama LPKA, melakukan tiga langkah pendampingan kepada anak, yaitu Kemandirian, Kepribadian, dan Sosial.

Pembianaan kepribadian meliputi agama, kepramukaan dan sekolah.

"Untuk pembinaan kemandirian setahun ada 3 kali kami beri pelatihan untukbtahun ini ada pangkas rambut dan sablon, kami juga kerjasama dengan beberapa universitas untuk melakukan pendampingan psikologi," katanya. 

(Tribunjogja.com/ Wisang Seto Pangaribowo)

Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Cegah Klitih, Polres Gunungkidul Tingkatkan Patroli.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini