Laporan Wartawan Tribun Jeneponto Muslimin Emba
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Jenazah Megawati Manai (20), ibu muda Jeneponto yang mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri telah dimakamkan Selasa kemarin.
Pemakaman dilangsungkan sehari setelah ia ditemukan tewas tergantung di ruang tengah rumah orangtuanya yakni Lingkungan Bungung Baddo, Kelurahan Panaikang, Kecamatan Binamu, Jeneponto, Senin, 3 Januari 2020.
Mega, sapaan Megawati ditemukan tewas tergantung oleh ponakannya bernama Nanna.
Ibu muda itu gantung diri tepat di depan bayinya yang masih berumur delapan bulan.
Isak tangis sang bayi seolah menyaksikan kepergian ibunya membuat sang ponakan bergegas ke atas rumah untuk memeriksa.
Baca: Ramalan Zodiak Cinta Besok, 7 Februari 2020: Virgo Ciptakan Suasana Romantis, Scorpio Tanpa Beban
Baca: ASDP Siapkan Rp 1,6 Triliun untuk Beli Kapal hingga Revitalisasi Pelabuhan
Baca: Ramalan Keuangan Besok, Jumat 7 Februari 2020: Carpicorn Alami Fase Sulit, Scorpio Ada Peningkatan
Megawati tewas dengan lilitan kain kerudung di lehernya yang diikatkan pada tiang pasak rumah panggung orangtuanya.
Kepergian Megawati menyisahkan duka mendalam bagi keluarga.
Terlebih suaminya, Riswan (20). Pasalnyan
sebelum gantung diri, Mega sempat video call dengan sang suami yang saat itu tengah menyetir mobil kanvas dan masih di wilayah Kabupaten Jeneponto.
Lalu apa yang membuat Megawati nekat mengakhiri hidupnya?
Meninggalkan suami tercinta dan putranya yang masih berumur delapan bulan?
Rabu (5/2/2020) sore, jurnalis Tribun, Muslimin Emba, memperoleh tiga lembar surat yang diduga ditulis oleh Megawati sebelum aksi nekatnya dilakukan.
Tiga lembar surat itu ditulis tangan menggunakan huruf kapital dan berseri. Mulai hari pertama hingga hari ketiga.
Berikut kutipan surat itu.