"Semisalnya pesannya 200 butir ya saya pesan 300 butir. Nah terakhir saya pesan 120," terangnya.
Nahasnya, ke-120 telur itu tidak ada yang selamat, semuanya berwarna kecoklatan dan hitam.
"Ada sebanyak 120 butir telur yang berwarna coklat kehitaman," ungkapnya.
Komaroh tahu telur asinnya semua cacat karena laporan dari adiknya.
Pada awalnya, 40 butir telur asin dipesan adiknya.
Namun, 40 telur itu akhirnya dikembalikan lagi ke Komaroh lantaran setelah dibuka semuanya berwarna coklat.
"Saya merasa dirugikan yang jelas dengan adanya kejadian seperti ini," ujarnya.
Setelah mengalami kejadian ini, Komaroh lalu melaporkannya kepada istri kepala dusun setempat dan melaporkan ke desa, Rabu (5/2/2020).
Bahkan, dia juga berusaha mengembalikan telur-telur itu ke pemasok.
Tetapi, pihak pemasok mengaku tidak tahu menahu sebab telur-telur itu bisa berubah warna kecoklatan.
"Saya membelinya Rp 2.000 perbutir dan menjual Rp 3.000. Saya sudah langganan dengan pemasok tersebut sekitar satu tahun ini," tambahnya.
Telurnya Bisa Memantul saat Dilempar
Kepala Desa Karangklesem, Subagyo juga menuturkan keanehan lain dari telur buatan Komaroh.
"Setelah dimasak, ada yang berwarna cokelat muda, ada yang cokelat tua. Setelah dibuka seperti jel, kenyal."