Apakah itu telur bikinan atau asli, tapi kalau dilempar kaya bola cenil, mantul-mantul," katanya dikutip dari Kompas.com.
Telur itu juga tidak memiliki rongga udara pada bagian dalamnya dan rasanya getir, tidak seperti telur pada umumnya.
"Atas laporan dari warga, kami laporkan temuan tersebut kepada pihak terkait."
"Sampel sudah diambil petugas dari puskesmas untuk dicek di laboratorium," jelas Subagyo.
Telur-telur itu Diuji Laboratorium
Imam Subagyo, Kasi Kesehatan Lingkungan Kesehatan Kerja dan Olahraga Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Banyumas mengatakan, hasil uji laboratorium menunjukkan telur asin milik Komaroh tidak mengandung bahan berbahaya.
"Hasilnya negatif boraks dan formalin."
"Kami juga tindaklanjuti ke lab yang terakreditasi, tadi kami dapat info katanya negatif boraks dan formalin, secara resmi besok suratnya baru jadi," jelasnya.
Menurut Pengawas Farmasi Obat dan Makanan BPOM Banyumas, Winanto, meskipun negatif boraks dan formalin akan tetap dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
"Untuk telur yang dudiga palsu kita uji kadar airnya, kadar protein, kemudian kadar lemaknya juga."
"Kita bandingkan telur yang diduga palsu itu dengan telur asli," jelas Winanto dilansir dari tayangan Youtube Tribun Banyumas.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani) (Tribun Banyumas/Permata Putra Sejati) (Kompas.com/Kontributor Banyumas, Fadlan Mukhtar Zain)