News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Berita Viral

Viral Telur Asin Diduga Palsu di Banyumas, Berwarna Cokelat Kehitaman, Bisa Mantul saat Dilempar

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Ayu Miftakhul Husna
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNNEWS.COM - Telur asin milik Komaroh (42) warga RT 3 RW 8 Desa Karangklesem, Kecamatan Pekuncen Kabupaten Banyumas membuat heboh warganet.

Pasalnya, ada telur asin yang diduga palsu punya berwarna kecoklatan dan agak kehitaman.

Bahkan, Komaroh sendiri mengaku kaget melihat kondisi telur buatannya yang tidak seperti biasanya.

Komaroh mengatakan bahwa tidak ada perlakuan berbeda saat proses memasaknya.

Bahkan, Komaroh pun juga menjelaskan tahapan prosesnya, mulai dari tahap pertama, yaitu mencuci telur bebek mentah.

Setelah dicuci, telur-telur itu kemudian di lumuri dengan garam dan abu gosok.

Lalu didiamkan selama 10 hari dan dibersihkan lagi.

Kemudian, telur dikukus selama lima jam.

Lepas dikukus, Komaroh melihat ada satu telur yang pecah.

Setelah dibuka, baru terlihat aneh karena warnanya kecoklatan dan hitam.

"Setelah saya kukus dan dibuka kok warnanya coklat," ujar Komaroh, Jumat (7/2/2020) dikutip dari TribunBanyumas.com.

"Saya pikir cuma satu ternyata semua juga seperti itu," tambahnya.

Komaroh (42) warga RT 3 RW 8 Desa Karangklesem, Kecamatan Pekuncen Kabupaten Banyumas penjual telor asin yang mendapati telor asinnya berwarna coklat, pada Jumat (7/2/2020). (Tribunbanyumas.com/Permata Putra Sejati)

Total telur yang Komaroh produksi saat itu adalah 120 butir.

Komaroh membeli telur itu sesuai pesanan para pembeli.

"Semisalnya pesannya 200 butir ya saya pesan 300 butir. Nah terakhir saya pesan 120," terangnya.

Nahasnya, ke-120 telur itu tidak ada yang selamat, semuanya berwarna kecoklatan dan hitam.

"Ada sebanyak 120 butir telur yang berwarna coklat kehitaman," ungkapnya.

Komaroh tahu telur asinnya semua cacat karena laporan dari adiknya.

Pada awalnya, 40 butir telur asin dipesan adiknya.

Namun, 40 telur itu akhirnya dikembalikan lagi ke Komaroh lantaran setelah dibuka semuanya berwarna coklat.

"Saya merasa dirugikan yang jelas dengan adanya kejadian seperti ini," ujarnya.

Setelah mengalami kejadian ini, Komaroh lalu melaporkannya kepada istri kepala dusun setempat dan melaporkan ke desa, Rabu (5/2/2020).

Bahkan, dia juga berusaha mengembalikan telur-telur itu ke pemasok.

Tetapi, pihak pemasok mengaku tidak tahu menahu sebab telur-telur itu bisa berubah warna kecoklatan.

"Saya membelinya Rp 2.000 perbutir dan menjual Rp 3.000. Saya sudah langganan dengan pemasok tersebut sekitar satu tahun ini," tambahnya.

Telurnya Bisa Memantul saat Dilempar

Kepala Desa Karangklesem, Subagyo juga menuturkan keanehan lain dari telur buatan Komaroh.

"Setelah dimasak, ada yang berwarna cokelat muda, ada yang cokelat tua. Setelah dibuka seperti jel, kenyal."

Apakah itu telur bikinan atau asli, tapi kalau dilempar kaya bola cenil, mantul-mantul," katanya dikutip dari Kompas.com.

Telur asin berwarna coklat dan bertekstur kenyal ditemukan di Banyumas ((KOMPAS.COM/FADLAN MUKHTAR ZAIN))

Telur itu juga tidak memiliki rongga udara pada bagian dalamnya dan rasanya getir, tidak seperti telur pada umumnya.

"Atas laporan dari warga, kami laporkan temuan tersebut kepada pihak terkait."

"Sampel sudah diambil petugas dari puskesmas untuk dicek di laboratorium," jelas Subagyo.

Telur-telur itu Diuji Laboratorium

Imam Subagyo, Kasi Kesehatan Lingkungan Kesehatan Kerja dan Olahraga Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Banyumas mengatakan, hasil uji laboratorium menunjukkan telur asin milik Komaroh tidak mengandung bahan berbahaya.

"Hasilnya negatif boraks dan formalin."

"Kami juga tindaklanjuti ke lab yang terakreditasi, tadi kami dapat info katanya negatif boraks dan formalin, secara resmi besok suratnya baru jadi," jelasnya.

Menurut Pengawas Farmasi Obat dan Makanan BPOM Banyumas, Winanto, meskipun negatif boraks dan formalin akan tetap dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

"Untuk telur yang dudiga palsu kita uji kadar airnya, kadar protein, kemudian kadar lemaknya juga."

"Kita bandingkan telur yang diduga palsu itu dengan telur asli," jelas Winanto dilansir dari tayangan Youtube Tribun Banyumas.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani) (Tribun Banyumas/Permata Putra Sejati) (Kompas.com/Kontributor Banyumas, Fadlan Mukhtar Zain)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini