Chandra masuk sekitar pukul 22.38 WIB disambut para massa Maluku Satu Rasa yang masih menduduki Mapolsek Tegalsari Surabaya.
Saat ditemui Surya.co.id, Chandra menyebut kedatangannya untuk meredam emosi massa yang menuntut proses hukum terhadap para pelaku pengeroyokan empat pemuda Maluku.
"Saya kesini untuk memberikan dukungan moril dan meredam emosi adik-adik Maluku," kata Chandra kepada Surya.co.id, Kamis (6/2/2020).
Chandra mengatakan dirinya datang sebagai pembina dari organisasi Maluku Satu Rasa yang ada di Jawa Timur.
"Saya sebagai pembina (Maluku Satu Rasa) di sini," tandasnya sambil berlalu.
5. Polisi buru pelaku
Kasatreskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Sudamiran, memastikan menerjunkan unit Jatanras dan unit Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya untuk mem-back up unit reskrim Polsek Tegalsari Surabaya mengejar para pelaku pengeroyokan tersebut.
"Satreskrim Polrestabes Surabaya mem-back up Polsek Tegalsari untuk menangani kasus dugaan pengeroyokan terhadap empat pemuda tersebut," kata Sudamiran, Kamis (6/2/2020) malam di Mapolsek Tegalsari Surabaya.
Sudamiran juga membenarkan ada empat korban yang mengalami luka akibat pengeroyokan tersebut.
"Empat korban, satu luka ringan, dua luka robek di kepala namun bisa rawat jalan, dan satu lagi korban luka parah sampai koma di rumah sakit," tambahnya.
Saat ini, polisi masih mengidentifikasi para pelaku pengeroyokan yang mengakibatkan satu korban luka parah.
"Kami masih lakukan identifikasi terhadap CCTV di sekitar lokasi kejadian. Yang pasti kami akan berupaya maksimal untuk ungkap kasus tersebut" tandas perwira dua melati di pundak itu.
6. Korban meninggal dunia
Setelah empat hari dirawat intensif di Rumah Sakit Islam (RSI) Jemursari, Wonocolo, Surabaya, ternyata nasib berkata lain.