Laporan Wartawan Tribun Pontianak Ridhoino Kristo Sebastianus Melano
TRIBUNNEWS.COM, SINGKAWANG - Warga Singkawang dihebohkan seekor buaya terjerat pukat milik warga di Kuala Sedau, Jalan Malindo Teluk Karang, Kelurahan Sedau, Kecamatan Singkawang Selatan, Rabu (12/2/2020).
Satu di antara warga yang melihat buaya, Rizki Alzares mengatakan seekor buaya tersebut tersangkut pukat warga di muara Sedau.
"Panjangnya sekitar 2 meter lebih, berat sekitar 100 kilogram," katanya.
Rizki menceritakan, saat itu dirinya hendak menjenguk teman yang sakit.
Ketika melintas ke arah Sedau dalam, ia melihat ada kerumunan warga.
Ia lantas menghampiri dan ternyata ada seekor buaya besar dikerumuni warga.
Ia lalu bertanya kepada warga sekitar yang mengatakan bahwa buaya tersebut tersangkut pukat nelayan.
Baca: Cerita 2 Tatung Amoy Cantik Singkawang, Awalnya Nangis Tiap Hari dan Ingin Bunuh Diri, Dikira Stres
Baca: Virus Corona Berpengaruh pada Perayaan Cap Gomeh 2020, Wali Kota Singkawang Lakukan Sidak ke Hotel
"Saya dari arah Pasir Panjang mau menuju Sedau dalam, sebentar saja di situ karna mau cepat jenguk kawan sakit," ceritanya.
Kapolres Singkawang AKBP Prasetiyo Adhi Wibowo, melalui Kapolsek Singkawang Selatan, AKP Muhammad Aminuddin membenarkan peristiwa itu.
Peristiwa yang menghebohkan warga Singkawang karena adanya seekor buaya yang terjerat pukat milik warga di Kuala Sedau, Jalan Malindo Teluk Karang, Kelurahan Sedau, Kecamatan Singkawang Selatan, Rabu (12/2/2020).
"Buaya tersebut terjerat pukat milik warga Sedau," katanya.
Lebih lanjut ia menerangkan, sekitar pukul 14.00 Wib, Rendi ingin mengambil pukat yang diletakkan pada Kuala Sedau. Sesampainya di Kuala Sedau ia melihat ada seekor buaya yang terjaring pada pukat miliknya.
Selanjutnya ia memanggil temannya Tedi untuk membantu mengambil buaya yang terjaring pada pukat miliknya.
Buaya tersebut berhasil diamankan oleh dalam keadaan hidup dan terikat dengan panjang sekitar 2 meter.
"Tidak terdapat korban jiwa atas penangkapan buaya tersebut, sementara situasi aman terkendali," jelasnya.
Buaya di Sungai Singkawang
Beberapa waktu lalu, warga Kota Singkawang dihebohkan kemunculan buaya di Sungai Singkawang.
Kemunculan buaya tersebut direkam warga dan diupload di media sosial.
Pada video tersebut tampak buaya ini sudah semakin besar dan tentunya sangat mengancam kehidupan masyarakat terutama yang tinggal dekat dengan sungai Singkawang.
Langkah pencegahan telah dilakukan oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Seksi Konservasi wilayah III Kota Singkawang dengan memberikan imbauan kepada masyarakat yang tinggal di pinggiran sungai.
"Kita imbau melalui pemasangan pamflet di sana," kata Kepala seksi konservasi wilayah III Singkawang Suparto.
Masyarakat diimbau tidak beraktifitas di sungai saat air naik.
Jangan juga diganggu bahkan dibunuh.
Baca: Aulia Kesuma Diteriaki Air Mata Buaya, Kepala Geovanni Digetok Saat Dibawa ke Ruang Sidang
Baca: Cara Mudah Menghilangkan Bekas Luka Bakar Menggunakan Lidah Buaya dan Madu
Kemudian jangan membuang sisa potongan hewan seperti ayam karena akan mengundang mereka datang.
Ia menilai memang bulan-bulan ini buaya sering muncul.
Apalagi jaraknya hanya sekitar 3 kilo dari muara ke pemukiman penduduk.
BKSDA tidak dapat berbuat banyak karena daerah itu merupakan habitat tempat tinggal buaya.
"Kita akan lakukan pertemuan bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Singkawang untuk mencari solusi ke depan," tuturnya. (*)
Artikel ini telah tayang di tribunpontianak.co.id dengan judul KRONOLOGI Tertangkapnya Buaya Kota Singkawang, Terjerat Pukat Warga di Muara Sedau